Hanya bisa diam,
bahwa rasa damai mengalir di semesta jiwa,
ketika menatap wajah malaikat,
lihat sayapku ini mesti utuh,
agar dapat terbang mengarungi angkasa,
Hanya bisa diam,
bahwa bukit merasa segan kepada gunung,
jembatan cinta harus dibangun di dua sisi,
namun terlalu menganga jauh,
curam,
Hanya bisa diam,
bahwa benar harap bersembunyi,
entah tiada nyali,
entah hening ini begitu nikmat,
beku dalam rintihan doa,
agar aku dan engkau bersatu,
suatu saat nanti...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!