Mohon tunggu...
wellyandi wellyandi
wellyandi wellyandi Mohon Tunggu... -

belajar seumur hidup...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Diam

4 Oktober 2013   22:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:59 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hanya bisa diam,

bahwa rasa damai mengalir di semesta jiwa,

ketika menatap wajah malaikat,

lihat sayapku ini mesti utuh,

agar dapat terbang mengarungi angkasa,

Hanya bisa diam,

bahwa bukit merasa segan kepada gunung,

jembatan cinta harus dibangun di dua sisi,

namun terlalu menganga jauh,

curam,

Hanya bisa diam,

bahwa benar harap bersembunyi,

entah tiada nyali,

entah hening ini begitu nikmat,

beku dalam rintihan doa,

agar aku dan engkau bersatu,

suatu saat nanti...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun