Mohon tunggu...
Welly Yusup
Welly Yusup Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Mahasiswa mercubuana tekhnik industri 21 meruya ,jakarta\r\nbekerja di PT COLORPAK INDONESIA Tbk, as Staff Produksi.\r\n\r\n" Jangan putus asa kala kegagalan hampiri kita, sesungguhnya hal itu adalah tangga kkita untuk meraih kesuksesan "

Selanjutnya

Tutup

Money

Indra Noviansyah " Ekspor Sampah ke Negeri Cina "

24 Maret 2014   04:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:34 1622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

gambar : http://www.pontianakpost.com/keywords/indra-noviansyah

Plastik merupakan bahan pembungkus populer dipakai oleh masyarakat di bandingkan dengan kertas atau yang lainnya. Hal itu di karenakan plastik memiliki tekstur yang lebih kuat dan lebih mudah untuk di bentuk. Selain itu, plastik lebih ekonomis di bandingkan dengan kertas. Oleh karena itu, meskipun plastik dapat berdampak bagi lingkungan dan kesehatan, penggunaan plastik sebagai media pembungkus terus meningkat, itulah sebabnya banyak orang yang tertarik untuk menggeluti bisnis limbah pada umumnya dan bisnis penggilingan limbah plastik pada khususnya.

Bisnis sampah ternyata sangat menggiurkan. Indra Noviansyah adalah contohnya. Pengusaha muda yang akrab di panggil Novint ini masih berusia 24 tahun dan lulusan Fakultas Ekonomi Untan serta  masih lajang. Dia telah mampu mengekspor sampah ke sejumlah Negara, salah satunya adalah Cina.

Sampah yang di kelola Novint ini adalah sampah jenis plastik, seperti botol plastik, tutup plastik dan gelas plastik  bekas minuman mineral. “ Sampah seperti botol air mineral, gelas air mineral, botol oli, ember dan lain-lain kerap dibuang begitu saja. Selain merusak pemandangan, sampah-sampah tersebut kerap menyebabkan problem lingkungan “, ucap Novint. Karena itu, usaha ekspor sampah ini menurut Indra tidak hanya sekadar mendapatkan keuntungan secara ekonomi, tetapi juga berdampak pada sisi lingkungan. “ Sampah kan sering jadi problem di banyak tempat? Padahal kalau kita kelola ini bisa jadi uang “, katanya.

Dia memulai usaha di Jakarta dalam suatu konsorsium bersama sejumlah rekannya. Awalnya saya belajar dari kawan saya di Jakarta, katanya seperti dilansirPontianak Post. Setelah cukup berhasil di Jakarta, Novint membuka usaha serupa di Pontianak. Dia mencari sejumlah lokasi untuk proses penggilingan. Setelah mencari di beberapa tempat akhirnya dia mendapatkan satu lokasi di Teuku Umar. Kebetulan di sini sekaligus penampungan sampah.

Di lokasi ini Indra menempatkan satu alat besar bernama “ Plastic crusher “ untuk menggiling sampah itu. Alat yang terbuat dari besi itu memiliki harga ratusan juta dan  langsung didatangkan menggunakan kapal laut dari Jakarta. Alat itu memang belum diproduksi di Pontianak. Karena berat, alatnya harus dibawa menggunakan kapal.

Penggilingan sampah plastik merupakan siklus yang penting dalam bisnis daur ulang secara keseluruhan karena hampir mencapai tahapan akhir dari siklus daur ulang, proses tersebut sebagai jembatan agar sampah plastik tersebut menjadi lebih bermanfaat,para penggiling sampah plastik mengumpulkan sampah yang berupa gelas,dan botol dan lembaran plastik dari para pemulung atau mencarinya sendiri,sampah digiling menjadi cacahan plastik,kemudian hasilnya dijual ke pabrik plastik, dan diolah menjadi plastic.

Agar bisa tetap mendapatkan sampah, Indra punya cara alternatif, yakni dengan konsep bank sampah. Indra menempatkan sejumlah tong sampah di gang-gang di Pontianak. Tong itu khusus untuk mengumpulkan sampah berbahan plastik. Nanti setelah terkumpul Indra akan membelinya dari para warga. Selain itu dia  merangkul siswa-siswa sekolah. Indra menempatkan tong sampah itu di sekolah-sekolah. Para siswa yang dikoordinir pengurus OSIS bertugas mengumpulkan sampah - sampah plastik. Setelah terkumpul Indra akan mengambilnya dan membayarnya.

Usaha Indra ini ternyata mendapatkan perhatian dari pemerintah Brunei Darussalam. Beberapa waktu lalu, saat mengikuti delegasi Asean - China Entrepeneurs di Brunei Darussalam, Indra sempat mempresentasikan usaha ini. Semua delegasi presentasi berbagai persoalan. Kami hanya presentasi soal sampah ini. Ternyata tanggapannya positif, katanya. Pemerintah Brunei bahkan tertarik untuk mengembangkan usaha ini di negara itu. Indra diminta untuk menjadi operatornya.

Dengan membaca dan menulis artikel ini, saya mendapat inspirasi dan motivasi yang sangat besar untuk menjadi orang yang bisa berguna untuk diri sendiri dan orang lain bahkan lingkungan sekitar. Sebenarnya jika semua orang memiki pola pikir yang sama seperti Indra Noviansyah, maka, pencemaran lingkungan yang di sebabkan oleh plastik dapat minimalisir. Welly Yusup

Sumber :

http://www.ciputraentrepreneurship.com/perdagangan/indra-noviansyah-pengusaha-muda-yang-sukses-ekspor-sampah

http://www.pontianakpost.com/keywords/indra-noviansyah

http://www.kaskus.co.id/thread/5294563ea1cb174e53000056/indra-noviansyah-pengusaha-muda-yang-sukses-ekspor-sampah

http://www.eciputra.com/berita-3730-indra-noviansyah-pengusaha-muda-yang-sukses-ekspor-sampah.html

http://forum.kompas.com/ekonomi-umum/318806-indra-noviansyah-pengusaha-muda-yang-sukses-ekspor-sampah-print.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun