Untuk memproduksi produk yang sifatnya baru, biasanya para produsen memiliki beragam ide atau gagasan. Sebelum gagasan itu terrealisasi, biasanya produsen berfikir dan bertanya hal – hal seperti :
• Kira – kira barang atau produk apa yang saat ini di rasakan sangat di butuhkan
• Dalam bentuk apakah barang tersebut di sajikan agar konsumen dapat mempergunakan dengan cara yang lebih efesien di bandingkan barang – barang yang lainnya.
• Taget kelas sosial manakah yang kelak menjadi konsumen dari barang tersebut • Strategi iklan apakah yang hendak di buat
• Strategi harga bagaimanakah yang akan di buat dan cocok dengan produk tersebut
Apabila barang lansung di pasarkan kemungkinan menimbulkan reaksi ketidak puasan oleh konsumen, sebab apa yang di anggap baik oleh produsen, belum tentu baik oleh konsumen. Di sinilah letak kesulitan di dalam mengolah data yang bersifat subjektif.
Untuk menghindari hal – hal tersebut maka setelah barang tersebut di produksi, maka perlu pembuktian perlu pembuktian lebih lanjut di dalam suatu penelitian yang di namakan product testing. Di situ barang akan di uji apakah memenuhi selera dan sesuai harapan konsumen atau tidak. Dari test produk ini akan di jadikan sebagai koreksi dan perbaikan beberapa hal oleh para produsen yang menyangkut kualitas barang secara keseluruhan termasuk penawaran harga yang di ajukan. Mengembangkan suatu produk bukanlah suatau hal yang sangat mudah.
Perkembangan produk atau product development merupakan suatu hal yang sangat penting. Karena, jika produk tetap berada dalam keadaan “ begitu – begitu saja “ maka seacara psikologis dapat membuat konsumen bosan. Jika tidak adanya perbaikan dari keadaan tersebut yang akan terjadi adalah konsumen merasa “ Frustasi “ yang akan mempengaruhi tingkah laku membeli barang pesaingnya. Itulah makanya kenapa produsen perlu untuk berkreatif dan berinovasi dalam menciptakan dan menawarkan produknya. ( Welly Yusup )
Sumber : Berbagai
sumber Gambar :