Oleh: dr. Wella Angelia dan dr. Wahyu Ika Wardhani, M.Biomed, M.Gizi, Sp.GK
Penyakit jantung dan pembuluh darah atau disebut juga penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian utama di seluruh dunia saat ini, termasuk di Indonesia. Lebih dari sepertiga penyebab kematian di Indonesia adalah penyakit kardiovaskular ini. Penyakit ini dapat terjadi karena adanya penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang salah satu penyebab utamanya adalah stres oksidatif yang terjadi di dalam tubuh.Â
Lalu, apakah stres oksidatif itu? Istilah ini memang masih terdengar asing oleh kita, namun ternyata ada banyak penyakit yang berhubungan erat dengan stres oksidatif ini.
Stres oksidatif adalah keadaan meningkatnya jumlah radikal bebas di dalam tubuh yang melebihi kemampuan tubuh untuk menetralkannya. Radikal bebas ini sebenarnya merupakan hasil sampingan dari proses pengolahan makanan menjadi energi di dalam tubuh, akan tetapi paparan polusi, asap rokok, alkohol, pestisida, radiasi ultraviolet (UV) dan logam berat juga dapat meningkatkan jumlahnya.
Untuk menetralkan radikal bebas ini maka tubuh menghasilkan zat yang disebut antioksidan. Namun, jika jumlah radikal bebas yang terbentuk berlebihan, antioksidan ini tidak mampu mengimbanginya.Â
Jika keadaan ini berlanjut terus menerus dapat menyebabkan berbagai kerusakan di dalam tubuh dan memicu timbulnya penyakit seperti kanker, penyakit kardiovaskular dan sebagainya.Â
Oleh karena itu, dibutuhkan antioksidan tambahan dari luar tubuh untuk mencegah efek tersebut. Antioksidan ini bisa didapatkan dari obat atau suplemen dan makanan.
Polifenol merupakan salah satu jenis antioksidan yang banyak terdapat dalam makanan. Lebih dari 8000 senyawa polifenol telah ditemukan dalam tanaman sumber bahan pangan.Â
Berbagai penelitian menunjukkan manfaat konsumsi makanan yang kaya kandungan polifenol dalam mencegah berbagai kerusakan akibat stres oksidatif di dalam tubuh melalui perannya sebagai antioksidan. Selain itu, peningkatan asupan makanan sumber polifenol juga dapat mengurangi peradangan di dalam tubuh karena efek antiradang (antiinflamasi) yang dimilikinya.
Berikut adalah beberapa makanan sumber polifenol yang dapat dikonsumsi untuk mencegah terjadinya penyakit kardiovaskular.
- Buah-buahan
Buah beri, seperti: anggur, blueberry, blackberry, raspberry dan strawberry kaya akan polifenol, baik di bagian kulit maupun daging buahnya dengan jumlah total kandungan polifenolnya sekitar 200 hingga lebih dari 500 mg per 100 gramnya. Semakin gelap warna buahnya maka semakin banyak kandungan antosianin (salah satu jenis polifenol) di dalamnya.Â