Performance review merupakan bagian dari proses dalam performance management. Penilaian dalam  performance review dapat dilakukan secara berkala, baik per tahun maupun per enam bulan. Performance review dapat digunakan nantinya untuk memberikan feedback kepada karyawan, pertimbangan dalam pemberian upah kerja, keputusan dalam promosi dan pemutusan hubungan kerja.
Seringkali dalam melakukan performance review terdapat kesalahan-kesalahan atau bias yang dilakuakn oleh manajer dalam menilai karyawan mereka. Bias error dapat terjadi ketika penilaian dilakukan berdasarrkan pendapat pribadi dari karyawan dan bujkan dari kinerja karyawan yang sebenarnya.
Salah satu bias error yang sering terjadi saat melakukan penilaian adalah first-impression effect atau efek kesan pertamadalam buku Brannick dijelaskan bahwa first-impression effect/ recency merupakan kecenderungan untuk menilai karyawan berdasarkan suatu kejadian atau kinerja yang baru baru ini yang mungkin tidak relevan terhadap penilaian.
Sebagai contoh dari first- impression effect adalah seorang manajer baru saja merekrut karyawan dari universitas bergengsi. Setelah satu tahun dalam bekerja, ternyata karyawan tersebut gagal dalam memnuhi target dan tujuan kerja. Walaupun karyawan tersebut gagal dalam mencapai target, manajer tetap menilai kinerja karyawan tersebut dengan nilai yang tinggi karena manajer memiliki kesan yang baik terhadap karyawan tersebut yaitu karyawan berasal dari universitas yang bergengsi.
Solusi yang dapat dilakukan oleh manajer dalam menghadapi masalah tersebut adalah dengan mencatat dan mengumpulkan semua insiden yang terjadi terhadap karyawan tersebut dalam satu tahun. Dengan catatan ini, manajer tidak akan lupa terhadap kejadian yang telah lama berlangsung.
Tentunya dengan bias error atau kesalahan dalam penilaian kerja dapat merugikan karyawan. Tidak hanya karyawan saja yang dirugikan, tentunya perusahaan juga akan merasakan kerugian juga. Oleh sebab itu hedaklah manajer menyadari bias error dan dapat menghindari bias tersebut. Pemberian nilai harus lebih objektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H