Mohon tunggu...
Welhelmus Moy
Welhelmus Moy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belajar Menulis

Memulai

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jejak Langka di Gunung Gamkonora

25 Juli 2021   21:45 Diperbarui: 25 Juli 2021   22:31 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu ketika di telpon oleh Teman kampus saya,  yang sekaligus Saudarah saya, Namaya Yani ketika dalam percekapan melalui Telpon, beliau mengajak saya untuk mendaki Gunung Gamkonora

Penuh tanda tanya terlintas di pikiran saya ketika menjawab ajakan darinya hari itu,  saya langsung menyatakan Siap untuk mengikuti  pendakian ke gunung Gamkonora. Dalam hati kecil saya sebenar masih ada rasah kebimbangan, untuk mengikuti perjalan naik ke puncak Gamkonora.  

Karna satu sisi,  saya belum pernah mengikuti kegiataan semacam ini,  sedangkan mereka sudah berkali-kali mendaki Gunung yang Ada di maluku utara. Bersama Tim Pendaki dari Ternate,  yang sekaligus ade ade,  bakan senior saya waktu kuliah Di Ternate pun mengikuti Kegiatan pendakian Ke Gunung Gamkonora

Janjian hari sabtu yang sudah direncanakan oleh Teman-teman ahkirnya mulai ada kepastian hari itu Sabtu Siang, ketika Yani Liska, fifi, sindi,penina dan iti tibah di jailolo. 

Saya mengajak saudarah saya,  Rafi wadjah dan jorji pinoraneg.  Dan Andres dan beberapa teman lainya untuk sama sama dampingi mereka teman-Teman yang ingin melakukan pendakian ke Gunung Gamkonora. 

Titik pertemuan Awal kami awali di Rumah saudrah yani Bessy Desa Awer,  dengan berlandasan perjalanan dengan Doa syukur kepada Tuhan Yesus kristus. Perjalan dengan mengunakan Roda 4 dan roda 2, Dari desa ke desa menuju tempat Tujuan di Bawah gunung Gamkonora,  setiba di kecamatan ibu,  Desa Gamsungi kami mulai melapor kepada petugas,

Setelah itu perjalanan kami mulai pada titik pendakian di desa Gamsungi kecamatan ibu. Lewati kebun produksi palah,Cengke, kelapa,  kami mulai mendaki dengan penuh gembira

Setiap perjalnan yang dilewati menkaklukan pos 1 dan pos selanjutnya,  kami lakukan perjalanan dengan penuh menikmati,  dan ditambah cerita humor oleh Teman-teman,  adalah cara Jitu untuk menghilangkan Rasa lelah kami dengan Tertawa bahagia. 

Pos 4 dan pos 5 adalah perjalan yang menguras banyak energi, dan buktunya kami banyak menghabiskan air minum yang begitu banyak, tetapi kekompakan tercipta,  itu yang membuat kami merasa bahagia, lewat perkenalan yang dilakukan diantara kami,  menambah tim pendaki gunung Gamkonora semakin kompak

Matahari dengan perlahan-lahan mulai tebenam,  dan tandanya hari sudah malam, tetapi perjalanan tetap kami lanjutkanMelewati hutan kayu yang besar-besar kami coba lewati dengan semangat,  hingga akirnya pos demi pos kami sudah taklukan dengan perlahan. Hari sudah malam,  perjalanan kamipun masih tetap berlajut.

dokpri
dokpri
Angin malam,  terasa dingin,  Tetapi semangat kami tetap kompak,  haus ditambah lapar,  memaksa kami mulai makan buah-buah hutan,  yang banyak tumbuh dilereng Gunung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun