Mohon tunggu...
Welhelmus Poek
Welhelmus Poek Mohon Tunggu... Konsultan - Foto Pribadi

Welhelmus Poek seorang aktivis NGO yang sangat intens advokasi isu-isu Hak Asasi Manusia terutama hak-hak kelompok marginal, secara spesifik memperjuangkan hak-hak anak muda, gender dan keadilan sosial lainnya. Lahir di Pulau Rote, 17 Juni 1981. Mengawali karir NGO di Plan International Indonesia tahun 2004 hingga 2015. Kemudian bergabung dengan Hivos International tahun 2016 untuk program energi terbarukan di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Tahun 2018-2019 melanjutkan study Master of International Development di University of Canberra. Tahun 2020 kembali bergabung dengan Hivos International untuk program energi terbarukan di Pulau Sumba. Welhelmus juga aktif di Forum Akademia NTT dan masih mensupport aktivitas Institute of Resource Governance and Social Change (IRGSC) Kupang, NTT hingga kini.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Covid 19: Ancaman Baru di Posko Pengungsian

16 April 2021   19:38 Diperbarui: 16 April 2021   19:56 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mengapa hal-hal semacam itu juga perlu dipastikan di posko-posko pengungsian, selain penerapan dalam kehidupan normal, karena disana juga pastinya ada kelompok-kelompok yang dianggap sangat rentan terhadap virus corona. Misalnya, anak-anak, ibu-ibu hamil, para lansia, dan para pengidap penyakit kronis yang rentan terhadap Covid19.  Karena itu penanganan di posko-posko pengungsian harus sedikit lebih ekstra. Tidak hanya bagaimana memenuhi kebutuhan darurat mereka lalu mengabaikan masalah pandemi Covid19.

Para relawan yang turun ke posko-posko pengungsian juga harus taat terhadap protokol kesehatan. Minimal sebelum turun ke lapangan, setiap relawan diwajibkan mendapatkan rapid test antigen terlebih dahulu. Jangan sampai niat baik hendak menolong orang lain justru sebaliknya membawa malapetaka bagi mereka para korban. Hal ini tidak boleh luput dari prosedur penanganan korban bencana di Indonesia selama masa pandemi.

Tugas kita semua saat ini adalah saling mengingatkan. Pesan-pesan semacam di atas bisa kita salurkan melalui group-group whatsapp atau sosial media lain yang kita miliki. Sejauh ini, media-media tersebut bisa menjadi saluran informasi tercepat yang bisa diakses banyak orang. Dengan berbagi informasi, tentunya secara tidak langsung kita menolong orang lain. Setidaknya dengan membaca informasi yang kita sebarkan, para pembaca juga akan melakukan langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari infeksi virus corona.

Jangan pula kuatir bila suatu saat anda dan saya mungkin saja selisih pendapat dengan orang lain hanya karena sharing sebuah informasi. Tetapi untuk suatu misi kebaikan, itu hal wajar. Karena setidaknya kita sudah berusaha menyampaikan sesuatu yang baik melalui media-media yang tersedia. Dan yang paling terpenting kita bisa bersuara. Kita boleh saling "mengancam" dalam berkomunikasi tetapi jangan sampai kita membiarkan orang lain "terancam" tanpa usaha apapun dari kita.

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi para sahabat Muslimku semuanya dimanapun berada. Marilah kita terus menebar senyum dan keindahan bagi sesama. Amin!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun