Mohon tunggu...
WELDA WAHYU ANDINI
WELDA WAHYU ANDINI Mohon Tunggu... Guru - Universitas Negeri Malang

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Budaya Sound System Terhadap Perilaku Peserta Didik SD

13 November 2023   19:59 Diperbarui: 14 November 2023   06:31 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemajuan zaman sangat berdampak pada sebuah kebudayaan di berbagai negara. Dampak yang disebabkan oleh adanya perubahan zaman ini yaitu terkikisnya kebudayaan lama dan melahirkan kebudayaan baru yang bersifat negatif maupun positif. Seperti halnya Indonesia yang merupakan negara dengan keanekaragaman budaya yang dimilikinya, khususnya di daerah Kabupaten Malang yang muncul keberadaan budaya baru akhir-akhir ini dan biasanya dapat ditemui di berbagai acara seperti karnaval, acara pernikahan, khitanan, dll. Budaya baru yang dimaksud yaitu budaya sound system, banyak yang beranggapan jika budaya ini hanya berdampak negatif bagi masyarakat khususnya usia sekolah dasar. 

Pada dasarnya di usia sekolah dasar merupakan usia di mana tingkah laku dan karakter anak tersebut masih dalam tahap pengembangan. Seperti belajar meningkatkan kebiasaan sopan, santun, serta tata krama yang diterapkan pada lingkungan, akan tetapi setelah maraknya budaya sound system ini perilaku anak menjadi terganggu. Anak-anak yang terbiasa mengikuti budaya sound system ini cenderung lebih senang mendengarkan musik dengan volume yang tinggi, menjadi temperamen, egois, dan sering terlibat dalam aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya sehingga melupakan kewajibannya sebagai pelajar yaitu belajar. Padahal banyak hal yang tidak baik dari orang dewasa lakukan misalnya dalam berperilaku maupun dalam bertutur kata jika anak terlalu banyak menghabiskan waktunya di luar rumah kemungkinan besar anak akan mencontoh perilaku dan perkataan dari orang dewasa tersebut.

Untuk mencegah terjadinya hal tersebut diperlukan ketegasan dari orang tua dalam mendidik anak karena lingkungan keluarga adalah tempat pertama anak mengenal pendidikan dan sangat dekat dengan lingkungan masyarakat. Adapun upaya yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Membatasi anak dalam bermain di luar rumah

Orang tua memberikan batasan kepada anak saat bermain di luar rumah misalnya saat larut malam, sudah seharusnya anak beristirahat dan mempersiapkan kewajibannya di keesokan harinya.

2. Membatasi anak dalam bermain gadget

Selain dari kebiasaan anak yang sering melihat dan mengikuti kegiatan sound system, penggunaan gadget yang tidak dikontrol orang tua memudahkan anak dalam mengakses konten-konten mengenai sound system tersebut.

3. Membuat jadwal

Dengan dibuatkan jadwal anak akan belajar mengenai kedisiplinan dan juga mampu mengatur waktu sendiri sehingga ia dapat menempatkan diri untuk belajar dan bermain.

Adanya kemajuan zaman membawa perubahan yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan zaman juga berdampak dari segi kebudayaan. Dari hal ini kita harus mampu memilah budaya mana yang baik untuk diikuti dan ditinggalkan. Selain itu kita harus melestarikan kebudayaan lama bangsa Indonesia yang bernilai positif untuk diterapkan di kehidupan. Serta selalu mengajarkan tingkah laku yang mencerminkan anak bangsa kepada generasi muda khususnya peserta didik sekolah dasar agar tidak terjerumus pada kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun