MERAWAT KEMAJEMUKAN
Oleh Weinata Sairin
sejak awal negeri ini
berdiri
tahun 1945
para bapak bangsa
telah sepakat
menetapkan
nilai-nilai dasar
yang menjadi jatidiri dan karakter bangsa
kesemuanya terangkum
dalam dasar negara
yaitu Pancasila
dalam negara
yang berdasar Pancasila
semua agama
mendapat tempat yang amat sentral
agama-agama
dirumuskan dalam dokumen negara
sebagai pemberi
dasar moral,etik dan spiritual
dalam pembangunan bangsa
pembangunan tidak boleh menyimpang dari nilai luhur Pancasila
dan roh agama
pembangunan takboleh menyengsarakan dan atau menyingkirkan
rakyat jelata
pembangunan
nasional adalah
pengamalan pancasila
kata dokumen negara
yang digagas petinggi negeri
dan disetujui para wakil rakyat
dengan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara
maka kemajemukan, kevinekaan dan
pluralitas
menjadi napas dan darah daging bangsa
kemajemukan
dan kebinekaan adalah kekayaan
bagsa
yang membuat NKRI berbeda dari bangsa-bangsa
di seantero jagatraya
dalam perjalanan sejarah bangsa yang amat panjang
nyaris terjadi inkonsistensi
dalam merawat kemajemukan
dan kebinekaan
spirit intoleransi
berkembang pesat di berbagai lembaga negeri
teroris makin tampil beraksi
dengan tujuan terselubung
mengganti dasar negara
ketentuan perundangan diberbagai level
acap menafikan
kebinekaan bangsa
kita harus selalu sadar dan
eling
bahwa bangsa ini bangsa yang
majemuk dan bineka
suku,agama, ras, golongan, budaya, tradisi
amat beragam
tapi itulah anugerah Allah
yang mesti disyukuri
dijaga, dirawat
konsisten dan telaten
kesadaran kemajemukan
implementasi kemajemukan
dalam tatatan praktis
harus menjadi gaya hidup, napas dan darah
seluruh warga bangsa
kesadaran itu
takboleh muncul tiba-tiba
menjelang pemilu
pilkada
atau pada momen-momen tertentu
keberbedaan agama atau suku
takboleh dijual
dimanipulasi
digoreng demi kepentingan apapun
kekuatan NKRI
terletak dalam kemajemukan dan kebinekaannya
menafikan atau melawan kemajemukan
bisa bermuara pada kehancurleburan NKRI
kita harus tetap setia
merawat kemajemukan
dan kebinekaan
kita harus tetap
sigap dan
gagah perkasa
mempertahan
kan kekajemukan dan kebinekaan
takada pilihan lain
kita harus terus menjaga
dan tanpa lelah
menjadi benteng utama kemajemukan dan kebinekaan
sampai akhir zaman
sampai akhir zaman.
Jakarta, 28 Agustus 2023/ pk.4.45.