Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup yang Berserah kepada Allah

22 Maret 2023   13:10 Diperbarui: 22 Maret 2023   13:21 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berserah pada Allah|sumber: christianity.com

ℙ𝕌𝕀𝕊𝕀 𝕄𝔸𝕊𝔸 𝕂𝕀ℕ𝕀

HIDUP YANG
BERSERAH KEPADA ALLAH

Oleh Weinata Sairin

hidup yang kita jalani sekarang ini
apapun
dan bagaimanapun kondisinya
sama sekali
bukanlah sebuah kehidupan instant
seperti kopi instant
atau mie instant
yang sekali di kocek atau di aduk
siap disantap
dengan mantap
hidup umat manusia
yang compang-camping
yang berbau amis darah
yang bernuansa hedonis
membarbar
atau yang baik-baik saja
yang soleh
yang beriman
kesemuanya
didesain oleh Allah
melalui proses standar
dalam kesatujiwaan
lelaki perempuan
dalam bingkai perkawinan

Allah mendesain
setiap insan
dalam konteks rencana keselamatanNya
bagi umat manusia dan dunia
sebab itu manusia dijadikanNya
dengan baik
untuk memenuhi
dan memanaje
jagat raya
 
seluruh umat manusia
tanpa memandang sara
ikatan primordial
keanekaan suku bangsa
mereka adalah ciptaan Allah
yang mulia
yang terus menerus terpanggil
memberlakukan
ahlakul karimah
mewujudkan
ahlak mulia

manusia ciptaan mulia
Sang Khalik Semesta
bukanlah sosok pengalah dan pasrah
yang menyerahkalah
terhadap derita
yang memdera
manusia ciptaan Allah
adalah sosok gagah perkasa
yang mampu menaklukkan derita
mengalahkan hedonisme dan barbar
mampu melawan nafsu korupsi
dan hasrat mudarat

mereka adalah orang-orang
yang menundukkan diri dan bersujud menyembah Allah
tanpa basa-basi
tanpa formalisme
dialah manusia Indonesia sejati
kebanggaan bangsa
dan negara.

Jakarta, 14 Maret 2023/pk 5.25.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun