GERIMIS TAKPERNAH HABIS
hujan sekarang ini turun tiada merata
di kantor anakku
hujan amat lebat
airnya menggenangi
jalan raya
sehingga ia terhambat pulang kerumah
namun di wilayahku
mentari tetap bersinar
memancar
berbinar
hujan turun tidak merata
seperti nasib orang
seperti perlakuan kepada para tki
seperti upah buruh
seperti harga sembako
seperti tuntutan para penegak hukum di ruang-ruang pengadilan
seperti realitas kerukunan di tengah masyarakat majemuk Indonesia
ya realitas tidak merata
bukan hanya terjadi pada kasus turun hujan
tetapi juga mewujud
pada banyak aspek hidup yang lain
hujan zaman kini
sering turun tidak merata
ada disparitas wilayah
ada keberbedaan lokus
ketidak merataan acap mengusung masalah
yang takbisa dianggap remeh
hujan bisa menjadi semacam alibi
untuk takhadir dalam kegiatan
sejak semalam
diwilayahku
hujan gerimis terus terjadi
membasahi bumi yang makin panas
gerimis terjadi
beruntun dan berantai
nyaris litani
dalam liturgi
hingga saat ini
gerimis masih terus turun konsisten
berdenting menimpa  canopi
tapi sohibku di
jakarta selatan
mengabarkan
hujan deras terjadi di wilayahnya
hujan gerimis
hujan rintik-rintik
hujan lebat deras
dengan berbagai
dampaknya
akan terjadi terus
tiada habis
kita nikmati sajq
dan kita syukuri
tanpa keluhkesah
complain
kepada siapapun
yang penting kita tetap menjaga kesehatan
bagi kaum lansia yang komorbid
minum obat, vitamin, makan buah, menu bernutrisi tinggi
menjadi kewajiban utama
hujan gerimis takpernah habis
berkat Tuhan
bagi umat manusia
takkenal
henti
takakan pernah habis
kita manusia fana
harus terus memuji nama Tuhan
hingga napas habis
hingga napas habis.
Jakarta, 24 Februari 2023/pk.6.15
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H