Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Cianjur Mereka Terbujur

25 November 2022   03:07 Diperbarui: 25 November 2022   03:16 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DI CIANJUR MEREKA TERBUJUR

di cianjur
ratap tangis
masih tetap terdengar
pedih mengiris
bocah-bocah
menjerit histeris
mencari ayah ibunya
di reruntuhan bangunan
tertindih tumpukan tanah
di sekitar bangunan pondok mereka
yang luluh lantak

orang-orang nyaris melupakan
lantunan lagu populer zaman baheula
semalam di cianjur
atau beras cianjur
yang pulen dan harum
tauco cianjur
panorama indah
pesawahan di alam hijau
yang menghasilkan
bulir padi
yang bernas
di cianjur kini
setumpuk duka
memutus jalan
bayi-bayi di tenda mandiri
takmampu lagi
menangis
kehabisan susu
kehilangam dekap kasihsayang
orangtua mereka
yang belum diketahui dimana
rimbanya

pendopo kabupaten penuh sesak
rumah sakit sayang
nyaris keteter
merawat ratusan korban yang terluka
yang secepatnya
perlu tindakan operasi

kesigapan pemerintah dan antusiasme seluruh potensi bangsa
menolong para korban
layak di apresiasi
dengan sukacita
penuh keikhlasan
mereka membantu para korban bangkit dari belenggu duka dan derita
dari berbagai wilayah berdatangan bantuan yang dibutuhkan
konon ada juga begal yang merampas bantuan itu
diperjalanan
amat ironis dan paradoks!

ratusan jasad terbujur di cianjur
gempa merenggut nyawa mereka
amat tiba-tiba
sebagian jenazah
sudah bisa teridentifikasi

hidup itu amat mahal
tiada ternilai
dalam denominasi uang manapun
hidup kadang begitu cepat berakhir
tanpa kita tahu
hidup adalah privilege dari Sang Pencipta
mestinya digunakan
dengan penuh hikmat, tanggungjawab, iman tangguh
dan kasih tanpa pamrih

di cianjur saudara-saudara kita terbujur
baik yang uzur
maupun yang mudabelia
maut takpernah
berfikir dalam skema sara atau diskriminatif
maut merenggut siapa saja
suatu saat kita juga semua akan terbujur
entah dengan cara apa
entah kapan
kita mesti siap
kita mesti siap.

Jakarta, 24 November 2022/pk.4.04
Weinata Sairin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun