Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kita Bukan Menunggu Godot

20 Oktober 2022   07:10 Diperbarui: 20 Oktober 2022   07:31 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menunggu | sumber: unex.com

KITA BUKAN MENUNGGU GODOT

hidup manusia
sejatinya di dominasi oleh
aktivitas menunggu
menunggu apa saja
menunggu virus
habis kuasanya
menunggu pensiun cair sesudah macet 3 tahun karena dananya habis dilibas oknum
menunggu pinpinan daerah baru yang berjuang untuk rakyat bukan  bersilat kata
menunggu banjir surut
menunggu para koruptor bertobat
menunggu harga sembako murah
menunggu para dpo menyerahkan diri
menunggu para pelaku kdrt dijebloskan kedalam penjara
menunggu visite dokter
menunggu hasil.lab
menunggu putusan pengadilan bagi
para pembunuh
orang takbersalah
menunggu diagnosis dokter ahli
menunggu tema-tema sinetron tv yang edukatif bukan mengulang tema-tema klise tentang pelakor, bucin, poligami, perselingkuhan, kdrt
menunggu kelahiran anak pertama
menunggu para selebrita mempertontonkan gaya hidup mewah di ruang publik ditengah kemiskinan mencekik menunggu kotbah-kotbah yang visioner-misioner yang merawat spiritualitas umat
menunggu Tuhan menjemput dan memapah kita memasuki rumah abadi

menunggu bukan kehidupan yang statis
yang duduk-duduk manis
sambil nyeruput kopi
menenggak tuak
atau saguer
seperti umat dizaman agraris yang disebut Toffler
dalam menunggu kita harus sangat proaktif
bersih-bersih
berbenah diri
mendirikan sholat, puasa,sedekah
ibadah wilayah, pemahaman Alkitab, berdiakonia
dan berbagai aktivitas agama
yang diatur agama kita masing-masing

tahun tujuhpuluhan
th sumartana bersama yulius siaranamual mementaskan drama Menunggu Godot di aula
stt jakarta
para mahasiswa amat terkesan dengan drama karya samuel beckett itu
karena hingga layar ditutup
Godot takpernah datang
menunggu Godot adalah sebuah kesiasiaan

kemenungguan kita dalam kehidupan praktis
samasekali bukan menunggu Godot
kita menunggu
sesuatu yang memang akan datang pada waktunya
dalam menunggu kita berjuang
berikhtiar
tidak ngebossy
kita nemang berpeluh dan
kita berkeluh
tapi kita bukan menunggu Godot!

Jakarta, 20 Oktober 2022/pk 4.24
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun