Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Diberkati Untuk Menjadi Berkat

7 Oktober 2022   06:50 Diperbarui: 7 Oktober 2022   06:53 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roti |sumber: abc.net.au

DIBERKATI UNTUK MENJADI BERKAT

umat yang beriman kepada Tuhan
selalu hidup dalam pemikiran
bahwa hidupnya
bergantung
kepada Tuhan
bukan pada dirinya
atau pada manusia lainnya
yang kaya
gagah perkasa
dan memiliki kuasa
nyaris tiada terbatas

umat beriman
yakin
bahwa Tuhan lah yang telah menenun dirinya
sejak masih berada dalam kandungan
Tuhan lah yang sejak awal
terlibat dan berintervensi dalam kediriannya
manusia yang fana dan hidup dalam dunia sekuler
adalah juga manusia
yang diperciki
nilai-nilai sakral-transendental
dilumuri kesucian dimensi keilahian

umat beriman
yang dipenuhi
roh spiritualitas
yakin
bahwa hidup manusia
tidak hanya bergantung pada roti atau jenis makanan lainnya
tetapi bergantung penuh
pada firman Tuhan
pada kuasa dan kasihkarunia Tuhan

umat yang beriman kepada Tuhan
yang kualitas spiritualitasnya
cerdas dan bernas
memahami
bahwa berkat Tuhan
tercurah secara baru setiap pagi
dan tiada habis-habisnya
agar manusia hidup
merajut karya prima
dan menjadi berkat bagi banyak orang
yang hidupnya redup megap-megap
dibelenggu berbagai derita

umat beriman
hidupnya berbalut syukur
karena selalu ditopang barokah dari Tuhan
hidup yang diberkati Tuhan
harus mendorong setiap umat beriman
untuk hidup menjadi berkat bagi orang lain
hidup berbagi berkat
hidup mengasihi sesama
dalam wujud nyata
bukan hanya ada di dunia ide
atau debat verbalistik
dalam sebuah webinar yang panjang dan bertele-tele.

Jakarta, 6 Oktober 2022/pk.10.30
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun