KEHIDUPAN ITU
MENUJU KE KEMATIAN
kehidupan itu
tidak diam
tidak statis
kehidupan itu dinamik
bergerak
proaktif
kehidupan itu
sebuah ziarah panjang
dari A menuju Z
kehidupan itu
bermuara pada
terminal penghabisan
entah dimana
entah di usia berapa
takseorangpun
yang tahu
sepandai apapun orang itu
kapan
dimana
usia berapa
apa faktor penyebab
hanya Allah
yang tahu
Ia yang memiliki hak prerogatif
atas kehidupan
umat manusia
dua hari ini
awan duka yang hitamlegam
menggantung kuat
dilangit hitampekat
secara tiba-tiba
Tuhan memanggil pulang
kerumahNya yang baka
seorang pemikir independen, andal,mumpuni
intelektual
akademisi
profesor yang rendah hati
sohibku yang sangat baik hati
profesor Azyumardi
Azra
Indonesia berduka
seluruh warga bangsa
berkabung
sholat gaib
lantunan doa
dipanjatkan warga bangsa
agar almarhum
husnul khotimah
dan mendapat tempat yang layak disisiNya
almarhum seorang teman diskusi yang hangat baik secara langsung maupun lewat medsos
saat debat panjang ruu pendidikan tahun 2003
kami acap bertemu dan menyatukan pemikiran
tentang fundamentalnya pendidikan bagi kehidupan bangsa
kami kontak hampir setiap hari mendiskusikan isu terhangat
almarhum mengirimkan
artikelnya bertajuk rejuvenasi reformasi polri
minggu ketiga bulan agustus
sesudah itu kami taksempat lagi kontak
negeri ini kehilangan
seorang putera
terbaiknya
pejuang besar
bagi terwujudnya
sebuah NKRI
yang inklusif
bermartabat
berkeadaban
yang selalu mencerahkan
warga bangsa
dengan pikiran-pikiran
strategis
cerdasbernas
yang amat bermakna bagi negeri
dan dunia internasional
sohibku yang baik
terimakasih untuk semua
karya besarmu bagi bangsa ini
engkau amat layak
jika kini
berada di sisi
Sang Khalik Yang  ar Rahman dan ar Rahim
menghidupi
kekekalan.
Jakarta, 19 September 2022/pk.19.25
Weinata Sairin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H