Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup Itu Menabur Kebajikan Bukan Kejijikan dan Kebencian

11 September 2022   18:20 Diperbarui: 11 September 2022   18:22 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HIDUP ITU MENABUR KEBAJIKAN
BUKAN KEJIJIKAN DAN KEBENCIAN

hidup itu adalah sesuatu yang istimewa
yang dianugerahkan Allah bagi manusia mulia dan fana
hidup adalah sebuah privilege
bukan kebetulan
hidup sebab itu
mesti dihargai
diapresiasi
dimuliakan
diberi bingkai
yang istimewa
diberi ruang
yang spesial

hidup takboleh disia-siakan
diberi citra
dan stigma negatif
hidup mesti diisi
dengan karya-karya
positif dan konstruktif
yang bermakna
bagi kemaslahatan
orang banyak

hidup harus jauh dari sikap introvert
penuh egoisme
egoisme pribadi
atau egoisme kelompok
hidup harus kudus
takhanya hari minggu atau hari-hari ibadah
hidup kudus berarti berjuang melawan
nafsu negatif liar, penuh kedagingan
penuh sarkos
hidup kudus
hidup di jalan lurus
tidak backstreet dengan berhala-berhala modern
yang menggoda
dan menjerumuskan kehidupan
ke lembah dosa

para pemimpin dari organisasi apapun dan pada level manapun
harus hidup
humble
penuh hikmat
mau menjadi pelayan tidak ngebossy
mengasihi seluruh umat
yang miskin dan kaya
karena pemimpin telah berikrar
dan telah dibayar

para pemimpin yang mau blusukan
dan mengunjungi umat secara incognito
mendengar gumulan umat
termasuk pempimpin hebat
mereka menabur kebajikan
mewujudkan amal saleh
bukan menabur
kejijikan atau kebencian
atau menyimpan dendam kesumat

ini hari minggu
hari ibadah berjemaah umat kristen
marilah ibadah dengan syukur dan sukacita
doakan agar di tanah-tanah di wilayah hukum NKRI
seluruh rumah ibadah yang dibutuhkan umat beragama
bisa didirikan
pemerintah memfasilitasi
pembangunan rumah-rumah ibadah
bukan menolaknya atau melarangnya
Tuhan memberkati
para pejabat publik yang paham fungsinya
kita berdoa Tuhan menjamah mereka
agar mengalami kuasa Tuhan
dalam hidup mereka
sebelum maut merenggut.

Jakarta, 11 September 2022/pkm4.14
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun