MENUJU IBADAH MINGGU
BERBALUT RINDU
bagi banyak warga gereja
hari sabtu dan minggu
adalah hari-hari berbalut rindu
hari sabtu
adalah akhir pekan menggairahkan
bersama keluarga
atau orang terdekat
hari minggu
adalah hari istimewa
tatkala umat bersama dapat beribadah
memuji Tuhan
memantapkan persekutuan
di gedung gereja
tatkala covid makin buas mengganas
membunuh ribuan orang
tanpa ampun
maka kerinduan untuk menyatutunggal dengan Sang Khalik
adalah pilihan utama
kita semua fana takmampu melawan covid dan beragam penyakit modern lainnya
yang datang megoyak sejarah kita
apalagi jika semua penyakit
virus dan derita
itu memang di desain untuk menghukum
semua dosa yang kita perbuat berulangulang
tanpa jengah
tanpa lelah
bahkan menikmatinya
penuh penjiwaan
bagai pemain watak sinetron
dari rumah produksi
top dan teruji
menuju ibadah hari minggu
yang dirindu
kita mesti menyiapkan diri
dan tubuh suci
steril dari roh sekulerisme
lalu fokus
hanya kepada Yesus
kita yakin ibadah minggu
jauh dari ibadah basa basi
yang mekanik dan formalistik
yang penuh hura-hura menafikan dimensi reflektif-esoteris
kita rindu kotbah-kotbah yang kontemplatif
visioner
yang mampu meneguhkan iman
ditengah letusan senpi yang nyaris setiap hari meledakledak menghabisi nyawa orang-orang takberdosa
ditengah para anak muda
yang kehilangan masadepannya
karena bertahun-tahun dilecehkan sang guru agama
kotbah-kotbah hari minggu
mesti menyajikan
aktualitas tindakan Yesus
dalam mengurai aib dan noda umat
merangkul para pendosa dalam dekapan tulus
sosok Yesus
bukan kotbah-kotbah
instant yang jauh dari gumulan umat
bahkan jauh dari kedalaman ayat-ayat Kitab Suci!
Jakarta,23 Juli 2022/pk
8.15
Weinata Sairin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H