Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada Nenek Najwa

21 Juli 2022   09:24 Diperbarui: 21 Juli 2022   09:27 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nenekk Najwa|sumber: hariansilampari.co.id

BALADA NENEK
MAJWA

hidup manusia.
dipenuhi oleh berjuta misteri
yang taksemua bisa ditelusuri
apalagi di pecahkan

medsos
televisi
koran-koran konvensional
acap mengangkat kisah-kisah pedih mengiris
tentang lika-liku hidup manusia
yang diperbudak nafsunya
atau diperbudak
oleh hasrat politiknya

bahkan dijajah
ditindas oleh sesamanya
yang sedang berada di puncak kekuasaan

medsos hari ini
memviralkan kisah tragis ibu majwa dari seluma-bengkulu
perempuan tua berusia 90 tahunan
terusir dari rumah miliknya
dan kemudian
berumah dibawah pohon

rumah miliknya
dijual oleh menantunya
sesudah istrinya meninggal
dan uang hasil penjualan rumah
akan digunakan
untuk menikah lagi
untunglah kemudian nenek majwa
dirawat di panti werdha dinas sosial bengkulu

kisah tragis model nenek majwa
bisa saja terjadi
di bagian lain
negeri ini
hasrat seksual sang menantu
mematikan rasa kemanusiaan
terhadap nenek majwa
yang dulu adalah mertuanya

lalu seberkas pertanyaan naif dan retorik
hadir mengoyak nuraniku yang
nyaris rapuh
dan fragile :
mengapa hasrat seksualitas bisa membutakan mata hati
mengapa kudusnya pernikahan
bisa membinasakan
pertimbangan kemanusiaan
mengapa manusia gagah perkasa
tega membunuh masa depan
nenek tua?
mengapa manusia
bisa kehilangan
kemanusiaannya?

Jakarta, 20 Juli 2022/pk.18.28
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun