Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lansia Itu Harus Terus Miliki Asa

18 Juli 2022   11:18 Diperbarui: 18 Juli 2022   11:24 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LANSIA ITU HARUS TERUS MILIKI ASA

usia lanjut usia itu usia yang amat membahagiakan
ia diperhatikan dimana-mana
ia bahkan dihormati oleh banyak orang
karena rambutnya sudah6 seluruhnya memutih
dan dianggap penuh berlumuran kebijaksanaan

di beberapa gereja dan insitusi akronim
lansia
disebut dalam beberapa nama
ada yang menyebut usia indah
dengan argumen khusus
ada yang menyebut wulan
warga usia lanjut
dan sebagainya
keragaman nama
adalah penanda betapa lansia
di kasihi
di hormati
di banggakan
oleh banyak pihak

potensi kaum lansia punya power signifikan
di negeri ini
mereka akan tetap menjadi teladan
dalam hal iman harapan kasih
dalam dedikasi
komitmen
konsisten
sikap ugahari

kaum lansia mesti menghindar dari sikap primordial
ghetto
egoisme
mereka mesti terus membangun
kolegialitas
kolaborasi
sinergitas
aliansi strategis
dengan banyak komunitas
termasuk komunitas lintas agama

kaum lansia harus hidup makin teratur dan disiplin dalam hal makanan, spiritual, olahraga
dibantu para instruktur,
komunitas gereja dan civil society

kaum lansia itu
sosok hebat di kelasnya
mereka kini hidup lebih saleh, kudus, devosional
menanti panggilan surgawi
mereka mewariskan
sikap hidup ugahari
moralistik beretik luhur
karakter dan nilai luhur adiluhung
para lansia
takpernah merasa tersia-sia
atau hidup terlunta-lunta
mereka bangga dan tangguh
karena Tuhan berjanji
"sampai putih rambutmu aku menggendong engkau.
aku menyertai engkau hingga kesudahan alam"

Jakarta, 18 Juli 2022/pk.3.30
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun