Ungkapan Mikha dalam ayat 8 ini ingin mengingatkan kembali formula standar yang mestinya sudah diketahui oleh setiap orang. Kata "yang baik" mengacu kepada berbagai aturan yang telah  disampaikan oleh Allah melalui nabi, hakim, raja dalam seluruh proses perjalanan hidup umat Israel. Mereka diasumsikan sudah tahu apa yang Tuhan mau dari umat Israel. Yang menarik dalam ayat ini Mikha menyebut 3 hal yang eksplisit yang dianggap sebagai hal penting untuk diberlakukan oleh umat yaitu  berlaku adil, mencintai kesetiaan, hidup dengan rendah hati.
Ketiga butir yang ditekankan Mikha itu adalah isu strategis yang tetap menjadi burning issues di setiap zaman. Tatkala keadilan bisa diintervensi dengan power, fulus, kekuatan massal; ketika orang menjadi munafik dan tidak setia kepada Firman Allah; ketika orang bersikap arogan, congkak, tidak humble bagaimana sebuah komunitas bisa eksis dan mampu berkontribusi bagi kehidupan yang lebih luas?Â
Isu yang diungkap Mikha tahun 700an itu tetap saja relevan di zaman Now bahkan dengan tingkat keparahan yang makin tinggi. Gereja dan kekristenan harus mampu menjadi komunitas terdepan di negeri ini yang membela dan menegakkan keadilan, yang menyuarakan suara profetis berbasis Roh Kudus yang mencerahkan dan mencerdaskan, bersikap humble, elegan dan penuh kasih sayang kepada seluruh warga bangsa.
Umat Kristen tanggal 5 Juni ini merayakan Hari Pentakosta, hari pencurahan Roh Kudus ke atas semua orang percaya. Roh Kudus, Roh Penolong, Roh Penghibur, Parakletos, sebagaimana di janjikan Yesus adalah roh yang akan menguatkan, memimpin, memandu umat sehingga umat mampu menampilkan kehidupan Kristen  yang otentik sebagaimana yang diperintahkan oleh Yesus Kristus. Pentakosta dari bahasa Yunani pentakiskilioi yang berarti hari kelima puluh, yaitu hari ke-50 sesudah hari raya Paskah.
Perayaan Hari Pentakosta 2022 ini memiliki warna yang amat spesifik karena Indonesia dan dunia sedang menghadapi keganasan virus Covid 19 yang sejak 2,5 Â tahun yang lalu merenggut ribuan nyawa dan melumpuhkan hampir seluruh sendi-sendi kehidupan. Secara sumir ada saja orang yang mengaitkan virus ini dengan tanda-tanda akhir zaman, atau sebagai hukuman Allah atas dosa-dosa manusia. Banyak umat yang takut, stres, panik, gelisah, paranoid dengan tingkah-laku virus yang belum bisa ditundukkan ini.
Pentakosta, memberi roh dan spirit baru bagi umat untuk menjalani kehidupan dengan lebih berani. Ruang-ruang batiniah kita mestinya lebih dibuka lebar agar Roh Kudus bisa masuk mengintervensi kedirian kita, dan kita mampu melangkah lebih gagah, terhormat dan bermartabat.
Selamat Merayakan Hari Pentakosta.
Selamat Merayakan Hari Minggu.
Selamat Beribadah Online/On site
God Bless!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H