Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menunggu Itu Ambigu

17 Mei 2022   05:47 Diperbarui: 17 Mei 2022   05:49 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENUNGGU ITU AMBIGU

dalam hidup yang hanya sebentar ini
kita semua lelah menunggu
kadang kita menunggu godot
figur yang takpernah datang hingga layar ditutup
kadang kita menunggu produk halusinasi
menunggu sesuatu yang absurd
yang takpernah datang dalam dunia nyata
dan hanya hidup dalam dunia ide

banyak orang menunggu sesuatu yang ambigu
yang manis pahit getir menyatu
orang menunggu pada level dan kapasitas berbeda
menunggu putin bertobat dari hasrat invasinya
menunggu dpo
tertangkap yang menghilang bertahun-tahun
menunggu para penista agama-agama
dijatuhkan putusan pengadilan yang benar-benar adil agar menimbulkan efek jera
menunggu NKRI yang seluruh warganya beragama bersih dari koruptor
menunggu uang pensiun yang dimakan oknum perusahaan asuransi dikem...
[3:41 am, 17/05/2022] Weinatas@gmail com pdtweisa101120: Gambr orng menunggu
[3:45 am, 17/05/2022] Weinatas@gmail com pdtweisa101120: MENUNGGU ITU AMBIGU

dalam hidup yang hanya sebentar ini
kita semua lelah menunggu
kadang kita menunggu godot
figur yang takpernah datang hingga layar ditutup
kadang kita menunggu produk halusinasi
menunggu sesuatu yang absurd
yang takpernah datang dalam dunia nyata
dan hanya hidup dalam dunia ide

banyak orang menunggu sesuatu yang ambigu
yang manis pahit getir menyatu
orang menunggu pada level dan kapasitas berbeda
menunggu putin bertobat dari hasrat invasinya
menunggu dpo
tertangkap yang menghilang bertahun-tahun
menunggu para penista agama-agama
dijatuhkan putusan pengadilan yang benar-benar adil agar menimbulkan efek jera
menunggu NKRI yang seluruh warganya beragama bersih dari koruptor
menunggu uang pensiun yang dimakan oknum perusahaan asuransi dikembalikan sehingga para pensiunan mampu membeli pulsa
menunggu agar diseluruh wilayah hukum NKRI umat beragama boleh mendirikan rumah ibadah
menunggu agar setiap penganut agama mendapat perlindungan keamanan dan jaminan hukum dari negara
menunggu ijab kabul berjalan lancar
menunggu kelahiran anak pertama
menunggu operasi ceasar
berhasil baik
menunggu program bayi tabung berlangsung tanpa hambatan
menunggu pandemi berubah menjadi endemi
menunggu agar
kompok elit masyarakat kita tidak gemar mempertontonkan gaya hidup mewah di ruang publik sehingga tidak memperlebar jurang kemiskinan
menunggu kapan kematian itu menjemput
menunggu pejabat pemda baru
dan atau pimpinan baru
yang memiliki trust dan tidak membohongi rakyat dengan proyek tipu-tipu
yang diharamkan agama
menunggu ini
menunggu itu

hidup ini penuh dengan aktivitas menunggu
kita amat lelah
dan bisa saja sekarat karena menunggu
sebagai umat beriman
kita tetap berkarya sambil menunggu
kita terus berdoa kepada Tuhan agar Ia memberikan yang terbaik bagi kita pribadi
bagi bangsa dan negara kita.

Jakarta, 17 Mei 2022/ pk.3.30
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun