Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Idul Fitri Komitmen Membarui Diri

1 Mei 2022   21:57 Diperbarui: 1 Mei 2022   22:04 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IDUL FITRI
KOMITMEN MEMBARUI DIRI

sesudah sebulan umat menunaikan ibadah puasa ramadan
saat-saat ini telah diraih mahkota kemenangan
yang menguatkan spiritualitas

hari raya idulfitri bukan hanya hari sukacita
hari bermaaf-maafan
hari penuh silaturahim
idulfitri adalah juga momentum evaluasi introspeksi
tentang umat manusia
dan kiprahnya dipentas sejarah

manusia itu makhluk paling mulia di didunia
ia mampu berfikir
ia memiliki nawaitu
ia piawai berbahasa
ia pandai berakting
ia pandai berdiplomasi

manusia itu makhluk
paling mulia didunia
Allah menciptakanNya secara unik, spesifik dan istimewa
sop nya beda signifikan dengan
mencipta makhluk biasa
dalam kitab suci
manusia disebut
kalifatullah,imago dei, dan sebutan-sebutan lain
pertanda keagungannya

manusia ternyata adalah sosok ambisius
ia berhasrat ingin jadi tokoh ini itu
pernah dalam kepingan sejarah
ada tertoreh
titik nadir hasrat manusia
yang seakan ingin
menyaingi
yang ilahi

obsesi dan halusinasi manusia yang liar
membabibuta dan
bertentangan diametral dengan kefanaannya
mesti diakhiri
takbisa diabaikan

agama menuntun manusia untuk meniti jalan hidup
seiring dengan hakikat kediriannya

agama adalah semacam juklak ilahi agar hidup manusia berada pada jalan lurus
koridor sempit yang telah ditetapkan Sang Khalik semesta alam

agama memiliki roh vertikal transendental dan sakral
ajaran agama wajib diejawantahkan
dalam dunia nyata
dalam pikiran,perkataan dan perbuatan
ajaran agama takboleh disimpan
dalam memori kolektif umat
ajaran agama mewarnai nawaitu
menjadi darahdaging dan roh para penganutnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun