AGAMA ITU OBOR PENERANG
diksi agama telah kita kenal
sejak kita kanak-kanak
ayah ibu kita
memperkenalkan diksi itu dalam bahasa yang mudah dicerna
tanpa mendorong kita menjadi manusia eksklusif
apalagi yang
menganggap
musuh bagi
mereka yang agamanya berbeda dengan kita
bahkan pada masa kecil
kita bebas bersama-sama untuk memperingati hari raya keagamaan
tanpa canggung
tanpa ada aturan
atau instruksi
ini dan itu
dari siapapun
kecuali dari ayah ibu
yang mengingatkan bahwa kita ini bersaudara
dan harus saling menghormati
guru agama ku
di sekolah rakyat tahun 50 an
selalu mengingatkan
bahwa arti agama itu adalah tidak kacau
agama adalah
ageman
pegangan
dan diriku sebagai satu-satunya murid non muslim
hidup damai dan enjoy
mengikuti pelajaran agama Islam
di sekolah itu
guru agamaku yang baik hati
di sekolah rakyat
menyatakan agama itu adalah penuntun
obor penerang
dalam menempuh perjalanan panjang
tatkala agama
terkontaminasi dengan banyak unsur dari dunia sekuler
maka beragama
searasa taklagi khusuk enjoy dan nyaman
seperti tahun 50 an itu
agama serasa menimbulkan kotak, garis batas, skema berfikir yang ghetoistik
yang kontra produktif
dalam membangun kehidupan diruang publik yang bineka
tatkala sebuah agama telah dikukuhkan menjadi syarat
memasuki lembaga pendidikan
atau menjadi syarat menjadi pegawai
mendapat bonus sekian liter pertalite
maka ruang publik yang majemuk mengalami distorsi
dan agama serasa menjadi tereduksi dari hakikatnya yang sakral
umat beragama
Kristen hari ini memasuki hari Kamis putih dan dilanjutkan dengan Jumat Agung, Sabtu Sunyi dan Paskah
umat Islam tengah khusuk menunaikan ibadah puasa Ramadan
ditengah realitas itu
ada baiknya kita umat beriman di negeri ini
mengevaluasi kembali
bagaimana sikap keberagamaan kita
pemaknaan kita tentang agama
apakah agama benar-benar menjadi penuntun
menjadi obor penerang
jangan-jangan agama
tidak mampu lagi menjadi obor penerang
tetapi diperalat menjadi kompor penyerang
bagi orang-orang yang tidak sepaham dengan kita!
Jakarta, 14 April 2022/pk.3.43
Weinata Sairin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H