MANG KARTA BAHAGIA DI HARI TUA
masa tua acap menghadirkan
pertanyaan-pertanyaan retorik
dan semi retorik
berbalut rasa skeptis mengiris :
kapan Tuhan memanggil memasuki ruang keabadian
milikNya
mengapa beragam penyakit degeneratif mengepung
mereka yang berada pada rentang usia 70-85
bagaimana detil langit baru dan bumi baru
yang akan hadir di keakanan
pertanyaan-petanyaan semacam itu menggumpal kental menyesakkan dada
mengoyak tubuh uzur
yang renta dipenghujung usia
memang tidak semua kaum lansia menyimpan pertanyaan miris dan skeptis seperti itu
mang karta
seorang figur berumur delapan puluh tahun
yang tinggal
di pangalengan
hidup tenang dan bahagia
mendayung bahtera kehidupan
hidup mang karta sangat bahagia
dalam usia 80 tahun
anak-anaknya menantu dan cucu merawatnya
penuh kasih sayang
mang karta percaya sepenuhnya akan kemahakuasaan Allah
kasih Allah
providentia Allah
ia dan keluarganya aktif dalam kegiatan dan pelayanan gereja
ia merajut talisilaturahim dengan tokoh lintas agama
setiap malam ia berdoa khusuk
dan membaca kitab suci berbahasa sunda
mang karta menikmati kebahagiaan yang utuhpenuh
karena dukungan keluarga
karena kasih Allah yang tiada berkeputusan
masa tua mesti dinikmati dan dihayati
jauhi dari sikap berkeluh kesah
akibat penyakit dan derita apapun yang meliliti kehidupan
bersyukurlah kepada Allah tanpa lelah dalam menghidupi realitas kehidupan
roh arogansi, primordialistik, menghakimi pihak lain, iri hati dan benci, dendam kesumat dan hal-hal negatif lainnya
harus dihapus dari vokabulari
kaum lanjut usia
agar hidup menjadi lebih tenang dan bahagia
dan siap dipanggil Tuhan
 sesuai dengan kairosNya
kaum lanjut usia harus terus menebar cinta kasih
berempati
berbagi berkat
bagi sesama
mang karta hidup bahagia
dihari tua
kita semua
juga harus menikmati hidup bahagia
di hari tua.
Jakarta, 20 Januari 2022/pk.2.02
Weinata Sairin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H