Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kasih Tuhan Konstan dan Terus Bertahan

5 November 2021   20:42 Diperbarui: 5 November 2021   20:47 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KASIH TUHAN KONSTAN DAN
TERUS BERTAHAN

kasih manusia acap amat
tergantung iklim
tergantung mood
tergantung sikon
tergantung kantung
tergantung politik
tergantung ini itu
kasih manusia
amat relatif
takpernah absolut

kasih manusia
acap mewujud kuat dalam narasi
dalam verbal dan tekstual
dalam praksis
dan operasional
takselalu konstan
dan konsisten

kasih manusia penuh warna warni
diwarnai religiositas
pangkat
jabatan
asal usul
ekonomi
dan budaya
diwarnai hasrat,
obsesi
mimpi-mimpi
romantisme

kasih Tuhan itu
agung tiada terbandingkan
kasih Tuhan itu
tidak berdalil
"do ut des"
aku memberi
agar kamu memberi
kasih Tuhan itu terjadi oleh
karena firman:
Allah itu kasih
adanya
Tuhan mengasihi bukan supaya manusia mengasihi Dia
tetapi karena eksistensi Tuhan
adalah eksistensi yang mengasihi

Tuhan mengasihi setiap orang
tanpa memandang kesiapaan orang itu
orang baik
orang jahat
orang kaya
orang miskin
orang yang biasa
orang berkebutuhan khusus
setiap orang menerima curahan kasih Tuhan
orang saleh
orang berdosa
semua dikasihi Tuhan
tanpa kecuali

kita semua yang kini hidup
dalam sandera pandemi
yang selalu waswas dan cemas
yang sedang tergolek sakit
atau letih dan penat
dikasihi Tuhan
sepenuhnya
mari bersyukur tanpa jemu
dan bersandar kepadaNya.

Jakarta, 5 November 2021/pk. 18.34
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun