ada begitu banyak buku yang kita miliki di rumah
terpajang di lemari  buku
atau berserakan di setiap ruangan di rumah kita
di kamar tidur
dan terselip di ranjang kita yang jadoel
ada beragam buku
yang ada di rumah kita
ada ensiklopedi
ada kamus ilmu pengetahuan
ada biografi tokoh-tokoh terkenal
ada buku agama-agama
buku-buku itu tidak hanya penuh sesak memenuhi
semua bagian rumah kita
tetapi juga memenuhi memori-memori kita
menorehkan narasi-narasi bermakna
memberi pengaruh kuat bagi paradigma pemikiran kita
heidegger, plato, rumi, ibn khaldun,
chairil anwar, darmanto yatman, ws rendra
dan entah siapa lagi yang pemikirannya telah kita mamah
menyatu dengan
kedirian kita
memperluas wawasan kita
di tempat yang agak khusus
kuletakan kitab suci
yang kubaca setiap hari untuk merawat imanku
kitab suci, Alkitab
adalah buku hidup
buku yang memuat tuntunan ilahi bagaimna kita hidup dengan benar
di tengah kekinian zaman
Alkitab penuh dengan imperatif, warning, hikmat
agar umat manusia
hidup sejahtera dan bahagia dunia akhirat
bahkan ia mengalami keselamatan aba
di masa depan
Alkitab memanggil umat manusia
memasuki hidup kekal
dalam rangkulan
Yesus Kristus
Juruselamat dan Penebus
agama-agama memiliki kitab suci
masing-masing
yang mengatur detil bagaimana manusia hidup di kekinian dunia
umat manusia seluruhnya menghormati kitab suci agama-agama
sebagai buku hidup yang menuntun kehidupan umat
kadang kala ada juga sebagian umat dalam pikiran magisnya
menaruh Alkitab di peti mati
konon agar jenazah bisa membaca Alkitab itu di dunia sana
Alkitab produk nanggewer atau produk united kingdom takbisa lagi berfungsi di dunia orang mati
buku hidup perlu bagi orang hidup di dunia orang hidup
buku hidup tidak ada makna apapun jika di masukkan di peti mati
selama kita hidup
kita pantas membaca buku hidup.itu berulang-ulang!
Jakarta 21 Agustus 2021/,pk.4.00
Weinata Sairin.