inikah kemerdekaan
tatkala diskriminasi masih di praktikkan dalam kehidupan kita
membangsa dan menegara
inikah kemerdekaan
takala diksi minoritas-mayoritas masih menjadi paradigama berfikir kita
inikah kemerdekaan
tatkala kdrt masih hidup dalam keluarga-keluarga
kita
inikah kemerdekaan
tatkala spiritualitas
kita
belum mampu menyatutubuhkan
kita sebagai anak bangsa
inikah kemerdekaan
tatkala rumah ibadah
dari berbagai agama di robohkan
atau ditutup
karena dianggap bertentangan dengan peraturan
atau teologinya berbeda dengan
arus utama
inikah kemerdekaan
tatkala praktik hukum
masih memandang muka
dimana putusan pengadilan berbasis perasaan, pertimbangan sara dan ketokohan
inikah kemerdekaan
jika banyak putusan pengadilan
dan proses hukum
tidak memenuhi rasa keadilan masyarakat
inikah kemerdekaan
jika hukum belum
sepenuhnya menjadi panglima
dalam kebidupan
NKRI yang majemuk
inikah kemerdekaan.tatkala pemiskinan dan pembodohan
masih banyak mewarnai kehidupan kita
dibanyak wilayah negeri ini
inikah kemerdekaan
tatkala syahwat korupsi masih terus menggairahkan
para tokoh,petinggi, birokrat kita
dan mencederai
realitas sosiologis
masyarakat kita
sebagai masyarakat yang religius
inikah kemerdekaan
tatkala ajaran agama masih sebatas menjadi status dan identitas warga bangsa
dan belum mampu
membuah sepenuhnya
dalam praksis kehidupan
mari berjuang terus mengejawantahkan
kemerdekaan sejati
yang mengayomi
dan mengasihi
setiap penghuni
bumi pertiwi berseri.
Jakarta, 7 Agustus 2021/pk.4.20
Weinata Sairin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H