Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibadah-ibadah di Zaman Wabah

24 Juli 2021   22:36 Diperbarui: 24 Juli 2021   22:57 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IBADAH IBADAH DI ZAMAN WABAH

ibadah itu takboleh berhenti
apalagi di hentikan, dilarang atau dimajukan harinya
oleh kuasa apapun
dan atasnama apapun

ibadah itu adalah wujud relasi makhluk dengan Khaliknya
yang tiada tergantikan

setiap agama telah memiliki pengaturan rinci
tentang ibadah
ibadah di rumah, dirumah ibadah
dikantor, digedung pertemuan
dan di berbagai tempat lainnya

ibadah itu berlangsung kontinyu
dalam kondisi apapun
negara memberi jaminan penuh agar
setiap umat beragama
memperoleh hak-haknya dalam
melaksanakan kewajiban agama
mereka masing-masing
dan di daerah mereka masing-masing

umat beragama di negeri ini mewarnai bumi nusantara dengan menampilkan kerukunan otentik
dalam bingkai
moderasi kehidupan beragama
mereka ada di seluruh negeri
di singkil, di pameungpeuk, dibanten, di tomohon, di toraja,di merauke,
di pontianak dan
diberbagai tempat lainnya

di zaman wabah
ibadah-ibadah diubah
aktivitas dirumahibadah
dipindahkan ke rumah

dengan model on line ibadah tetap berlangsung mantap
umat mengalami
pencerdasan dan pencerahan spiritualitas

ibadah kepada Allah
takbisa berhenti
oleh alasan apapun
alasan pandemi, politik, konflik,perang

ibadah di zaman wabah
harus mendorong
hidup itu berbuah
dan buah itu menyukakan banyak orang.

Jakarta,24 Juli 2021/pk.15.17

Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun