Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sohibku Komisaris

23 Juli 2021   15:06 Diperbarui: 23 Juli 2021   15:22 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SOHIBKU KOMISARIS

sohibku itu ternyata komisaris
usianya empatpuluh tahun
ia rendah hati
low profile
seorang asn terpuji
bereselon tinggi
tapi ke kantor dengan sepeda motor jadoel

kami kenal cukup lama
aku memanggilnya
bang komis
ia tinggal di kampungsawah
kampung yang kini
takada lagi pesawahan
tapi top karena warganya rukun
walikota, pangdam
dan pejabat banyak datang ke kampung sawah
menggali bagaimana umat disitu hidup menyatu walau mereka majemuk
dari segi agama,suku, golongan

komisaris hidup tenang di kampungnya
bersama istri dan dua anaknya
istrinya mempromosikan
kuliner sayur bekasem dan sayur gabus pucung
kuliner unggulan
khas kampung sawah

kemarin sore
kami bertemu di pinggir sasak jikin
takjauh dari rumahnya
lalu kubilang.padanya:
"bang komis namanya viral di medsos karena rangkap jabatan!"
ia cuma mengumbar
senyum dikulum
 
bang komis top
 dikampungnya
juga di kantornya
ia pejabat bersih
anti suap dan anti
korupsi

sohibku bang komis di hormati
di kampung sawah
ia.memotivasi umat untuk taat prokes dan.ppkm
ia menggerakkan umat untuk membantu konsumsi,sembako warga yang isoman
 sohibku komisaris
ia sosok ideal
dialah citra manusia indonesia masadepan!

Jakarta, 22Juli.2021/pk.9.50

Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun