Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Andai-Andai

26 Juni 2021   20:48 Diperbarui: 26 Juni 2021   21:18 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ANDAI-ANDAI

sehari penuh televisi berulang-ulang menayangkan rumah sakit penuh sesak
pasien covid 19 dirawat di tenda darurat di depan rumah sakit
ada juga yang mengamuk karena
belum di vaksin

sehari suntuk televisi memberitakan ppkm, lock down,
pasien terpapar covid 19 makin bertambah banyak
berita-berita tentang tingkah laku covid 19 yang  dengan arogan mencabut nyawa manusia tanpa memandang bulu
tayangan sinetron
bertema pelakor,dendam kesumat, buku harian seorang opah
kesemuanya mempunyai rating
tertinggi

terkadang ada rasa muak dan jenuh menghadapi layar televisi
dengan cerita covid 19 dan sinetron pelakor
 
seiring rembang senja yang jatuh
dari langit lembayung
kududuk termenung di beranda depan
mentari nyaris terbenam di peluk senja temaram
semilir angin lembut
menyibak rambutku yang berangkat panjang
kumenerawang dan berandai-andai

andai covid-19 bersama semua variannya solid
menyerbu negeri ini
mampukah bangsa ini bertahan hidup
dengan prokes, 5 m, ppkm, lock down dan sebagainya

masihkah bisa jenazah-jenazah itu dimakamkan dengan standar di setiap tpu

pabila tubuhku yang mengandung komorbid
tiba-tiba terkulai lunglai
terpapar menggelepar
takbernyawa
 Tuhan kupastikan akan menyambutku penuh kasih di rumah keabadian
sambil berfirman:
"masuklah wahai hambaKu, disinilah
pengabdianmu berlanjut
dalam keabadian
yang utuhpenuh dan sempurna!

Jakarta, 26 Juni 2021/pk 15.28

Weinata Sairin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun