Ku Di Vaksin Dengan Yakin
dalam hujan rintik
yang memercik
dari langit hitam kelam
kutenggelam
dalam antrian di pukesmas
di tengah gerimis
yang membasahi
daun daun gersang meranggas
orang orang menyemut di puskesmas
sebelum lelah membelah
antrian berakhir
seorang nakes dengan terampil mengukur tekanan darahku
dengan alkes terbaru
ia bertanya teliti dan cermat
tentang berbagai penyakit yang selama ini menguasai tubuh renta-ku
sesudah semuanya jelas
maka dengan lembut vaksin itu disuntikkan ke tubuhku
tak ada rasa sakit
yang berarti
tak ada perubahan apapun yang menganggu metabolisme
hingga tiga puluh menit berlalu
hingga cahaya mentari terasa membakar
orang masih antri
menyemut di puskesmas
para nakes nampak kelelahan
di balik masker dan faceshield mereka
namun kobaran semangat pelayanan penuh dedikasi
memotivasi gerak mereka
masyarakat penuh antusias memberi diri divaksin
mereka taati prokes, 3 M
mereka sadari pentingnya kebersamaan
melawan pandemi
siang itu
ku tinggalkan puskesmas
dengan gontai
ku melangkah pulang
ku divaksin dengan yakin
pandemi tak bisa menjamah tubuh rentaku
doa kehadirat ilahi
membuat tubuh makin kuat, sehat,
dan bermanfaat
bagi umat
bagi masyarakat
bagi keakanan prospektif
menuju hari hari terakhir!
Jakarta, 25 Februari 2021/3.10
Weinata Sairin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H