Kitab Suci
*kado hut ke-67 LAI, 9 Februari 2021
Semua agama
memiliki kitab suci
berisi visi misi umat menapaki
kehidupan di dunia cemar,berbalut noda dan fana
ayat ayat kitab suci
menjadi sumber inspirasi dan motivasi
masing masing pemeluk agama
untuk menghidupi hidup suci,bersih,
lurus, iman tangguh kukuh
kitab suci bukan untuk dipajang
sebagai penanda umat beriman
bukan disimpan dilemari buku
bukan diletakkan didalam peti mati
bersama jasad nir nyawa
kitab suci tidak sekadar teks dan narasi dengan diksi memukau mempesona
kitab suci adalah
ibarat esope, job desk, tata kelola, kode etik,
yang mesti operasional dan memiliki pengaruh kuat
di seluruh aspek kehidupan
di dunia maya
didunia nyata
di bidang ipoleksusbudhankam
di lorong lorong sejarah
orang modern
memiliki kitab suci digital
yang naskahnya
tersedia pada gadget mereka
aplikasi kitab suci digital kadang tenggelam ditengah ribuan aplikasi sekuler
yang atraktif dan
membanggakn kaum milenial
yang menjawab hasrat anak muda generasi kekinian
generasi kenormalan baru
alkitab edisi cetak
takbisa tergantikan fungsi sakralnya dalam
penguatan iman umat di lingkup keluarga, komunitas, dalam ibadah di gedung gereja dan di lokasi manapun
hidup manusia fana telah mendekati duabelas bulan
dirusak corona
manusia bertahan habishabisan
dengan prokes, 3 M,psbb, ppkm mikro, vaksinasi
dan berbagai macam kiat,tip,strategi yang nyata dan kadang absurd
iman kuat kepada Tuhan
seperti yang ditegaskan dalam kitab suci
mampu menangkal dan menyelamatkan umat dari corona dan virus apapun
mari membaca dan mewujudkan isi kitab suci
(maaf, mata saya lebih nyaman membaca kitab suci edisi cetak)!
Jakarta, 10 Februari 2021/4.00
Weinata Sairin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H