Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Tengah Malam

8 Februari 2021   09:34 Diperbarui: 8 Februari 2021   10:41 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan Tengah Malam

hujan tengah malam
terasa agak seram
air yang tercurah dari langit hitamlegam
seakan memberikan isyarat kuat
tentang banjir,
tentang pengungsian
tentang distorsi kehidupan
yang selalu mengalami pengulangan

hujan yang deras
dari atas terkuras
menghadirkan memori traumatik
dalam episode kehidupan warga kota
banjir merendam
rumah dan bedeng
merendam segenggam pengharapan keakanan yang samar dan nanar

hujan adalah berkat
yang tercurah melimpah ruah dari sumber surgawi
kata umat yang beribadah di gereja tua
hujan adalah barokah
hujan adalah anugerah
yang diturunkan
Sang Khalik untuk semua orang
tanpa mengenal sara,eselon,fraksi,jabatan, almamater,asal usul
hujan anugerah bagi semua tanpa syarat
hujan berkat tercurah membasahi bumi
manusia yang makin panas oleh noda,aib dan cela
manusia fana

hujan berkat
bisa menjadi laknat
andai gorong-gorong disesaki gulungan kabel tangantangan jahil
andai sampah warga kota
bertumpuk di bantaran kali
andai daerah aliran sungai tidak dikelola dengan apik

menjelang subuh
hujan mulai reda
suara azan menggema dari sebuah mesjid
di jantungkampung

Tuhan selalu mendengar doa umatNya
umat yang soleh,rukun dan guyub
yang mewarnai kemajemukan
Terimakasih ya Tuhan
kurindu hujan yang  turun menyiram bumi
kapan pun
adalah hujan berkat
dan bukan (maaf!)
hujan laknat
yang membuat kami sekarat!

Jakarta, 5 Februari 2021/4.25
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun