Mohon tunggu...
Wahyu Hidayat
Wahyu Hidayat Mohon Tunggu... -

Menulis di kala senggang di tengah padatnya pekerjaan. Ngeblog di weha.web.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

NasDem dan Media

14 November 2011   02:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:42 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang menguasai informasi maka akan menguasai dunia jika kita sempitkan ke wilayah politik Indonesia, siapa yang menguasa media maka akan menguasai Indonesia. Itulah yang akan di buktikan oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem), sebuah partai baru yang disokong dua kekuatan grup media besar di Indonesia. Pertama adalah Surya Paloh, mantan ketua Dewan Penasehat Partai Golkar yang juga ketua umum dan deklarator ormas Nasional Demokrat. Walau belum terang-terangan masuk ke partai Nasdem, tetapi sudah ramai dibicarakan di media bahwa dia berada di belakang berdirinya partai Nasdem. Jika itu benar maka bisa dipastikan partai Nasdem akan ditampilkan oleh seluruh media di bawah media grup (koran Media Indonesia dan Metro TV) dengan citra yang positif, restorasi Indonesia akan bergaung di Indonesia. Kedua adalah masuknya Hary Tanoesoedibjo ke partai Nasdem yaitu sebagai ketua Dewan Pakar Partai Nasdem. Hary selama ini dikenal sebagai bos MNC (Media Nusantara Citra) yang menaungi banyak media seperti media televisi RCTI, GlobalTV, MNCTV. Media surat kabar seperti koran Seputar Indonesia (SINDO). Selain itu MNC juga mempunyai jaringan radio Trijaya dan media online okezone dan sindonews. Maka tidak dapat terbantahkan masuknya hary membuat partai Nasdem terlihat menakutkan oleh partai politik lain. Kekuatan media yang dimiliki oleh tokoh-tokoh Nasdem inilah yang akan membuat partai Nasdem semakin populer sekaligus menaikan daya tawar partai Nasdem ke partai lain. Semoga Partai Nasdem beruntung seperti partai Demokrat, kita tunggu saja 2014.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun