Mohon tunggu...
Wahyu Hidayat
Wahyu Hidayat Mohon Tunggu... -

Menulis di kala senggang di tengah padatnya pekerjaan. Ngeblog di weha.web.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Haji Gagal, Gagal Naik Haji

1 November 2011   03:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:13 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak habis pikir kenapa setiap penyelenggaraan ibadah haji selalu ada cerita nestapa. Apakah memang regulasi pemerintah terhadap penyedia jasa Haji terlalu longgar atau banyak oknum pejabat yang suka suap. Lah wong sudah ada kuota tiap tahun dan seharusnya sudah ada nama-nama yang pasti berangkat ke Mekkah melaksanakan rukun Islam yang ke 5, ada saja yang batal. Mbok yo kasian to, ketika mau berangkat sudah di arak-arak, sudah syukuran mengundang orang sekampung, lah kok batal, apa tidak malu, coba?. Makanya melihat di berita TV, kasihan, banyak yang tidak mau pulang ketika tahu tidak jadi berangkat haji.Memang, sejak zaman sebelum Rosulluloh mensyiarkan Islam, Ka'bah di Mekkah sudah menjadi tempat ibadah yang suci, menurut riwayat Ka'bah di bangun oleh Nabi Adam AS yang kemudian di bangun lagi oleh Nabi Ibrahim AS. Ritual hajipun mengikuti apa yang terjadi pada Nabi Ibrahim AS. Jika zaman dahulu orang di luar Mekkah harus berjalan atau kalau orang Indonesia harus naik Perahu maka sekarang sudah lebih mudah yaitu naik pesawat terbang selain itu fasilitas makan dan penginapan lebih memadai. Lah pertanyaannya kenapa fasilitas sudah mudah, tetapi naik haji sepertinya sangat Sulit? Bagi orang Islam, Haji merupakan penyempurna agama, jika orang bisa naik haji maka keislamannya paripurna. Maka tidak aneh setiap tahunnya beribu orang antri untuk bisa naik haji, walaupun biaya naik haji di Indonesia tergolong sangat mahal sekitar 30an juta (2011). Banyak yang berminat tetapi kuota sedikit, itulah yang dimanfaatkan oleh perusahaan penyelenggaraan ibadah haji. Dengan iming-iming plus, seperti menginap di hotel berbintang, pelayanan yahud malah ada yang promosi naik haji bareng artis. Tetapi dalam kenyataannya, boro-boro pelayanan yahud, malah banyak yang kecewa karena tidak jadi berangkat. Semoga tahun depan tidak terulang lagi dan seharusnya Pemerintah melalui Departemen Agama lebih tegas terhadap penyelenggara haji yang "nakal" dan masyarakat yang ingin naik haji plus (ONH Plus) pilihlah yang benar-benar dapat dipercaya, jangan tergiur janji-janji manis, misalnya naik haji dengan artis karena ibadah haji bukan ritual wisata tanpa makna, di dalamnya ada berjuta hikmah. Haji merupakan langkah menuju kesempurnaan ibadah terhadap Sang Khalik. Ibadah haji dilakukan tanpa embel-embel bangsa, suku, ras, negara, budaya, bahasa, Semua sama sebagai Makhluk. Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaik ka laa Syarii ka laka Labbaik, Innal Hamda, wan Nikmata, Laka wal mulk, Laa Syariika laka Labbaik. (weha.web.id)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun