Mohon tunggu...
Komunitas WEGI
Komunitas WEGI Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jurus Jitu Kurangi Sampah ala Wegi (2)

27 April 2016   15:17 Diperbarui: 27 April 2016   15:25 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar 3 : Menjelaskan Konsep Pengurangan Sampah berbasis Industri Kreatif UKM

Pada aksi Car Free Day dalam rangka memperingati hari Bumi, maka hari Minggu 24 April 2016 Komunitas WEGI bersama aliansi Komunias/LSM seperti PPLS Sukabumi, Jagabumi Tangerang, dan lainnya mengadakan aksi di Bundaran HI. Berbeda dengan aksi sebelumnya, pada CFD 24 April 2016 Komunitas WEGI menggandeng beberapa pihak untuk turut menunjukkan kreasinya dari sampah menjadi barang bermanfaat. Pada aksi ini turut serta Produsen Busana Muslim Gerai Cantique www.geraicantique.com dan mitra binaan PT Semen Indonesia yang membuat tas dari zak bekas merk Semen Gresik, sehingga acara CFD menjadi sangat marak. Tentu tidak ketinggalan PT Krakatau Steel yang telah berpartisipasi dengan memberikan goodybag untuk memeriahkan acara tersebut.

antusiasme-masyarakat-5720743cb09273060726a405.jpg
antusiasme-masyarakat-5720743cb09273060726a405.jpg
Gambar 4 : Antusiasme masyarakat mengikuti acara CFD Komunitas WEGI

Bagaimana Mengurangi Sampah Secara Signifikan

Jika pengurangan sampah dianggap sebagai industri maka, sentuhlah industri-industri yang berpotensi untuk mengurangi sampah. Sebagai contoh industri fashion (pakaian), dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta orang, maka dalam setahun setidaknya akan membeli 2-3 pakaian lengkap (baju, celana, celana dalam, kaos dalam dan lainnya). Anggap saja pakaian luar seperti baju dan celana yang diasumsikan setiap penduduk Indonesia membeli 2 pasang setiap tahun, atau ada sekitar 500 juta pakaian (masing-masing atasan dan bawahan). Memperhatikan ukuran dari bayi sampai dewasa, anggaplah rata-rata setiap pasangnya (atasan dan bawahan) membutuhkan 1 m, maka akan dibutuhkan 500 juta meter kain.

worskhop-lukisan-kaleng-5720748c2f7a619706b2e6a9.jpg
worskhop-lukisan-kaleng-5720748c2f7a619706b2e6a9.jpg
Gambar 5 : Worskhop Lukisan dari Kaleng Bekas

baju-kombinasi-plastik-572074dcf67a6122073dab42.jpg
baju-kombinasi-plastik-572074dcf67a6122073dab42.jpg
Gambar 6 : Peragaan Fashion yang bahannya dikombinasikan dengan plastik kreasi www.geraicantique.com

tas-berbahan-kombinasi-zak-semen-57207525f47a61fe10ba9a6e.jpg
tas-berbahan-kombinasi-zak-semen-57207525f47a61fe10ba9a6e.jpg
Gambar 7 : Kreasi tas yang dikombinasikan dengan zak semen karya UKM Binaan PT Semen Indonesia

Ada bagian tertentu dari pakaian yang tidak bersentuhan langsung dengan tubuh manusia seperti saku, bagian dari kerah baju, bagian dari tempat resleting celana, aksesoris ikat pinggang wanita dan lainnya. Pada desain tertentu akan ada garis/pakaian warna beda diatas kancing baju, lengan baju dan lainnya. Diperkirakan semisal 2%-5% bagian baju/celana yang tidak bersentuhan dengan kulit dan dapat digantikan dengan bahan lain seperti plastik, kertas tahan air, aluminium foil dan lainnya, maka ada potensi sebesar 10 juta sampai 25 juta meter kain yang bisa digantikan dengan bahan substitusi tersebut, atau setara dengan 10.000 km sampai 25.000 km. Jika keliling bumi adalah 40.000 km, maka bahan substitusi di Indonesia saja mencapai1/4 sd 3/5 keliling bumi. Jika penduduk bumi ada 4 miliar, maka ada potensi penghematan sebesar 80.000 km sd 200.000 km atau 2 kali sampai 5 kali keliling bumi “SETIAP TAHUN”.

Akan diperoleh 2 manfaat sekaligus, yaitu berkurangnya penggunaan polyester sebagai bahan kain yang juga didapatkan dari alam melalui industri petrokimia, serta berkurangnya limbah semisal plastik yang harus menjadi beban lingkungan.

Dari aspek masyarakat ide bisa dilakukan dengan semisal membuat bahan keperluan sehari-hari yang dikombinasikan dengan sampah, semisal tas yang menjadi barang bawaan wajib wanita. Seperti yang ditampilkan salah satu Sobat WEGI di CFD, Minggu 24 April 2016 yang membuat tas dengan kombinasi bahan dari zak bekas semen. Jika 10% bahan baku bisa disubstitusi dari zak semen, coba dibayangkan dari 2,6 milyar penduduk perempuan di Bumi jika masing-masing setiap 4 tahun membeli tas baru dan demografinya adalah 40%, maka setiap tahun akan ada = (2,6 miliar x 40%)/4, maka akan ada 260 juta tas baru yang dijual setiap tahun, di Indonesia akan terjual 20 juta tas setahun. Jika 10% bisa disubstitusi maka akan ada 2 juta tas setara zak semen atau sama dengan sekitar 500 ribu bekas zak semen pertahun yang bisa dimanfaatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun