[caption caption="Hary Tanoe"][/caption]
(Hary Tanoe saat meresmikan turnamen futsal / sumber dokumentasi foto : okezone)
Masih terngiang dalam ingatan penulis saat sebelum FIFA menjatuhkan sanksi kepada Indonesia/ PSSI yang berakibat tidak boleh tampilnya Timnas semua level (sepakbola maupun futsal) dilevel internasional. Sebuah keputusan yang membuat Hary Tanoesoedibjo pun kecewa berat dibuatnya karena mimpi yang dirancangnya pun kandas ditengah jalan, lho kok bisa ? Apalagi kalau bukan gagalnya Hary Tanoe melihat Timnas Indonesia futsal lolos ke Piala Dunia Futsal 2016 di Kolombia (10 September – 1 Oktober 2016).
"Saya menargetkan timnas futsal Indonesia tampil di Piala Dunia Futsal 2016. Tapi, sanksi FIFA membuat timnas futsal kita gagal tampil di ajang itu," kata HT saat berbicara dalam acara Forum Redaksi bertema "Dengan Ramadhan Kita Perkuat Komitmen Kebangsaan" di MNC Tower, Jakarta, Jumat (26/6/2015).
Beberapa program dilakukan oleh Hary Tanoe untuk meningkatkan performa Timnas Indonesia Futsal demi mewujudkan target besarnya. Yang terbaru adalah mengirimkan Timnas Indonesia mengikuti turnamen futsal internasional di Cina yang diikuti Cina, Mesir dan Myanmar. Hasilnya Ladjabani dkk sukses menjadi runner up dan hanya kalah dari Mesir yang merupakan peserta Piala Dunia Futsal 2016 di Kolombia.
“Kami berharap dengan kompetisi seperti inidan ujicoba melawan tim luar negeri bisa membuat target lolos ke Piala Dunia terwujud,” ujar Hary Tanoe saat membuka kompetisi FSL (Futsal Super League wilayah Timur).
[caption caption="Vietnam"]
(Aksi pemain Vietnam saat menang 4-2 atas Guatemala / sumber : fifa)
Saat mimpi ke Kolombia tertunda, Hary Tanoe pun harus menyaksikan Vietnam yang sedang bangkit futsalnya sukses lolos ke Kolombia usai menjadi semifinalis Piala Asia Futsal 2015 di Uzbekistan. Vietnam yang belum pernah menjuarai Piala AFF Futsal (Indonesia tercatat sekali menjadi juara saat Piala AFF Futsal 2010 di Vietnam namun Thailand absen kala itu). Bersama Thailand yang tercatat lima kali lolos ke Piala Dunia Futsal dengan raihan tertinggi 16 besar, Vietnam mampu menorehkan awal gemilang difase grup.
Bergabung digrup C bersama Italia, Paraguay dan Guatemala. Anak Bruno Garcia (Spanyol) sukses melewati laga perdana dengan mengalahkan wakil CONCACAF, Guatemala dengan 4-2. Minh Tri Nguyen sukses menjadi bintang lapangan usai mencetak hattrick kegawang Guatemala sekaligus membuka asa Vietnam lolos kebabak 16 besar, Paraguay menjadi lawan penentu mereka untuk bisa lolos. Sedang Thailand yang kalah 4-6 dari Rusia dilaga perdana, membuka peluang lolos usai menang 8-5 atas Kuba.
Laga Timnas U-19
Ada yang menarik kala menyaksikan laga perdana Timnas Indonesia U-19 di piala AFF U-19 Vietcombank kontra Myanmar, bukan saja soal hasil dimana Timnas kalah 2-3 (era Evan Dimas dkk pun, Timnas U-19 pernah kalah kontra Myanmar di stadion GBK). Apalagi kalau bukan slot iklan partai milik CEO MNC grup yakni Hary Tanoesoedibjo, yang berulang kali disiarkan saat jeda iklan laga tersebut, yang membuat rekan facebook dan juga seorang kompasioner dikanal bola ikut berkomentar.
“Nonton Piala AFF U-19 on RCTI utk dukung Timnas Indonesia.. tapi tiap jeda iklan yg nongol tokoh politik dengan partai politik barunya.. pertanda apa ini?kick out politik from our football masih hanya sekedar jargon ?? entahlah” ungkap rekan penulis, Aldi doank.
Penulis alergi bila melihat sepakbola ataupun olahraga lainnya dijadikan alat untuk kepentingan partai politik tertentu (sebagaimana yang selama ini terlihat). Tapi harus dibalik bagaimana politik mampu menjadi alat / kekuatan untuk membuat kebijakan yang mampu menunjang sepakbola/ olahraga Indonesia seperti perbaikan serta pembangunan infrastruktur yang modern, perbaikan ekonomi para pelaku olahraga termasuk sepakbola dan berbagai hal lainnya yang mendukung tumbuh kembangnya iklim positif sepakbola/olahraga termasuk didalamnya iklim investasi dan sebagainya.
Adalah sah-sah saja sih bagi HT, julukan Hary Tanoe sebagai pemilik MNC grup menayangkan profil tentang partai yang dipimpinnya. Sebagai partai baru tentu memerlukan berbagai cara untuk membuatnya partainya, Perindo lebih dikenal masyarakat Indonesia termasuk juga dengan menjadi official TV untuk Piala AFF U-19 (mungkinkah untuk Piala AFF Suzuki 2016 juga akan menjadi hak dari MNC grup?), pastinya kalau iya maka publik sepakbola nasional akan lebih sering melihat kiprah HT dengan berbagai iklan nya dijeda laga yang melibatkan Timnas.
Sebagai seorang bussinessman yang merambah dunia politik wajar apabila setiap usaha yang dilakukan HT akan menimbulkan pro dan kontra. Penulis hanya ingin mengambil dari sisi positif saja dengan mengkesampikngkan aspek politik bahwa publik sepakbola nasional bisa nonton gratis aksi pemain Timnas Indonesia dan memberikan dukungan walau tidak secara langsung serta melihat bagaimana futsal mulai berkembang pesat.
Mimpi HT bisa jadi kandas di 2016 ini namun bila HT konsisten dengan program yang ditawarkan bersama Futsal Indonesia (semoga tidak hanya sampai 2019), maka mimpinya melihat Timnas Indonesia Futsal juara Piala AFF Futsal maupun lolos Piala Dunia Futsal 2018 dapat terwujud.
Salam sepakbola,
Wefi