Namun jika ukurannya adalah prestasi yang diraih oleh ketiganya baik di Piala AFF (Indonesia), Argentina (Piala America dan Piala Dunia) dan Liverpool (EPL) maka ketiganya setali tiga uang alias 11-12 atau sama saja.
Timnas Indonesia terakhir juara level senior di Sea Games 1991 Manila setelah sebelumnya juara sepakbola Sea Games 1987 artinya 30 tahun silam.Â
Pun halnya dengan Liverpool yang terakhir juara Liga Inggris (Sebelum berganti liga primer Inggris) musim 1991 dan akhirnya kembali juara musim 2019 yang berarti 30 tahun kemudian puasa gelar terbayarkan.
Bagaimana dengan Argentina, sama saja karena untuk level domestik Copa America mereka terakhir juara di Copa America 1991 Chile.Â
Itulah momen terakhir Argentina menjadi jawara Amerika Latin saat Gabriel Batistuta dkk sukses juara putaran final mengalahkan Brazil, Chili dan Kolombia. Akhirnya penantian itu terbayarkan di 2021, usai Messi dkk mampu mengalahkan Brazil dilaga final.
Inilah Alasan Nyelenehnya
Puasa 30 tahun itu menjadi catatan yang mengemukan dan layak menjadi perhatian bagi pecinta serta penggemar Timnas. Mungkin ini cocokologi tapi untuk penggemar Timnas Indonesia, Argentina dan Liverpool menjadi penyemangat tentang keberuntungan yang ada didunia sepakbola.Â
Sebuah hal yang kerap menemani sebuah tim dan kini tinggal bagaimana Shin Tae Yong mampu menyiapkan anak asuhnya agar siap berprestasi di Piala AFF 2020.
Berada di grup B bersama saingan berat Malaysia, Vietnam serta Kamboja dan Laos, peluang Timnas Indonesia untuk lolos dari grup B yang akan digelar distadion Bishan cukup besar.Â
JADWAL pun menguntungkan anak asuh STY karena menghadapi Kamboja (9-Des) dan Laos (12-Des) terlebih dahulu. Jika dua kemenangan diraih maka tinggal meraih hasil positif saat jumpa Vietnam (15 Des) dan Malaysia (19 Des) untuk bisa lolos ke babak semifinal.