Apiknya penampilan bek muda Rhys William dan Nathaniel Phillips di Liga Champions dan Liga Primer membuktikan bahwa Klopp selalu memiliki intuisi yang tetap kapan dan di mana pemain muda akan dimainkannya, ditambah situasi badai cedera yang menghantam timnya.
"Semua hal ini, hal-hal kecil untuk dipelajari, tetapi berusia 17 tahun, seluruh kehidupan di depannya, yang sangat menyenangkan." Ujar Klopp mengomentari Billy usai laga pramusim.
'Taktik Gila' lainnya yang patut dicoba Klopp adalah dengan 'me-Mascherano-kan' Wijnaldum dan Jordan Henderson yang notabene seorang gelandang bertahan.
Mascherano menjadi salah satu kesuksesan Liverpool dalam mentransformasi posisi bermain dari seorang gelandang bertahan (posisi alami Mascherano sejak bermain) menjadi bek tengah dan berlanjut saat dirinya berkarier di Barcelona.
Henderson sendiri pernah dimainkan Klopp sebagai bek sentral saat menang 2-1 atas Monterrey di Piala Dunia Antarklub. Hendo sukses bermain apik sepanjang 90 menit untuk membantu timnya lolos ke partai final dan menjadi juara Piala Dunia Antarklub 2019 usai mengalahkan wakil Brazil, Flamengo.
"Kami memiliki opsi lain seperti [Jordan] Henderson, atau Gini [Wijnaldum] atau James [Milner], atau Robbo, dia bisa bermain sebagai bek tengah juga. Mereka semua tidak lebih kecil dari Javier Mascherano, misalnya, dan dia bermain cukup bagus di posisi itu [untuk Barcelona], "ungkap Klopp soal opsi bek tengah Liverpool.
"Jadi ya, kami masih punya satu atau dua opsi dan salah satunya akan kami pilih," pungkas Klopp.
Laga berat kontra Leicester City yang sekarang menjadi pemimpin klasemen Liga Primer menjadi laga yang dinantikan para pendukung Liverpool. Apakah 'taktik gila' akan dimunculkan Klopp dalam menyiasati badai cedera di klubnya? Menarik dinanti pastinya.
#YNWA