Mangtab adalah pilihan terakhir dari berbagai langkah konservatif untuk tetap bisa bertahan ditengah terjangan pandemi ini. Pun dalam skala besar seperti perusahaan, ditengah situasi yang tidak menentu maka kas perusahaan harus tetap aman. Aman dalam segala hal bukan saja untuk sampai bulan depan tapi juga bisa setahun kedepan karena ketidak pastian akan pandemi ini berakhir.
Karena kita tidak tahu apa yang terjadi kedepannya, apalagi Menko Mahfud MD menginformasikan resesi ekonomi juga akan menerpa Indonesia. Sebuah situasi yang tentunya tidak kita harapkan karena bisa memberikan efek yang besar termasuk dari sisi ekonomi masyarakat. Sehingga hingga akhirnya masyarakat yang menggunakan produk keuangan seperti tabungan akan masuk periode mangtab alias mangan tabungan.
Sebuah harapan ditengah Pandemi Covid19
Harapan penulis walau tabungan bukanlah cara cepat menjadi kaya sebagaimana yang diungkapkan Tanne Chidester tetapi bisa menjadi solusi untuk tetap bisa bertahan diera pandemi covid19 ini. Sebisa mungkin MangTab alias Mangan Tabungan (duit tabungan) tidak menjadi tren karena pastinya akan mengerus keuangan penulis sendiri yang bersyukur perusahaan tempat bekerja masih tetap buka walau order dari customer kian menipis.
Mengutamakan kebutuhan dibanding keinginan menjadi cara agar mangtab tidak dilakukan jor-joran, dan soal keinginan serta kebutuhan akhirnya kembali ke individu masing-masing.
Tabungan menjadi cara kita me-Manfaatkan produk keuangan demi terjaganya Stabilitas Sistem keuangan dalam skala kecil rumah tangga. Sehingga sebagaimana yang diharapkan BI (Bank Indonesia) Makroprudensial aman terjaga.
Tabungan menjadi satu solusi untuk bertahan di era pandemi Covid19 asal jangan Mangtab tiap hari.
#MakroprudensialAmanTerjaga
#ManfaatkanProdukKeuangan
#StabilitasSistemKeuangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H