Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Euforia Juara Liverpool, Wabah Covid19 dan Puasa Gelar 30 Tahun

26 Juni 2020   04:23 Diperbarui: 27 Juni 2020   13:08 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekan ke-31 menjadi pekan kepastian yang menyenangkan dan membahagiakan bagi Liverpool. Kemenangan 4-0 atas Palace membuat 'The Reds',  julukan Liverpool unggul 23 poin atas saingan terdekat Man City.

Keunggulan yang tidak akan terkejar jika Man City gagal menang atas tuan rumah Chelsea dalam laga jumat dini hari WIB. sekalipun City menyapu tujuh kemenangan namun perolehan poinnya tidak mampu melewati Poin Liverpool.


Bermain di stamford bridge,  markas Chelsea.  Man City membawa beban harus menang jika ingin memaksa Liverpool menunda gelar.  Tapi Lampard ingin anak asuhnya tampil apik dan meraih hasil positif demi tiga poin bermain dikandang.

(Pemain Liverpool merayakan juara/ sumber foto dilansir dari Dailymail.co.uk)
(Pemain Liverpool merayakan juara/ sumber foto dilansir dari Dailymail.co.uk)
Hasilnya Chelsea sukses unggul 1-0 dibabak pertama lewat aksi Pulisic. Namun Man City yang tidak ingin kalah mampu menyamakan kedudukan lewat aksi Kevin de Bruyne. Gol yang membuat anak asuh Pep Guardiola kian inidiatif cetak gol.

Namun kesalahan dikotak pinalti memaksa wasit Attwel memberikan pinalti pada Chelsea.  Willian pun sukses menjadi algojo dan membawa Timnya unggul 2-1. Hasil yang membuat City harus pulang dengan tangan hampa sekaligus membuat Liverpool tak terkejar City  dan memgunci gelar juara musim ini.


Penantian 30 tahun terbayar lunas

(Euforia juara ditengah Covid19 poendukung liverpool/ sumber foto dlansir dari Dailymail.co.uk)
(Euforia juara ditengah Covid19 poendukung liverpool/ sumber foto dlansir dari Dailymail.co.uk)
Bukan saja penulis,  rekan kompasioner pecinta Liverpool juga para pendukung Liverpool dimanapun berada menantikan momen bersejarah ini.  30 tahun itu waktu yang lama bagi tim sekelas Liverpool pemegang 18 trofi liga Inggris dan terakhir juara 28 April 1990 silam.

"Karena itulah kota ini akan menjadi gila jika mereka (Liverpool asuhan Jurgen Klopp) menjadi juara Liga Primer Inggris tahun ini," ujar Sammy Hyppia,  eks bek Liverpool tentang momen jika Liverpool juara.

Sir King Kenny Dalgish, manajer terakhir yang memberikan trofi liga Inggris terakhir Liverpool selalu hadir distadion sampai melihat Liverpool kembali juara. Diusianya ke-70, King Kenny tetap hadir walau hanya seorang diri dibangku penonton termasuk saat laga kontra Palace kamis dinihari.

(Sir King Kenny yang hadir distadion Anfield/ sumebr foto dilansir dari Dailymail.co,uk)
(Sir King Kenny yang hadir distadion Anfield/ sumebr foto dilansir dari Dailymail.co,uk)
Penantian sejak penulis kelas 1 SMA 34 Pondok Labu akhirnya terbayar lunas usai City gagal menang atas Chelsea. Sindiran 'next year', 'looserpool' hingga insiden Gerrard terpeleset yang selalu menemani Liverpool musim sebelumnya kini terbayar sudah.

Sempat ketar ketir karena pandemi covid19 yang berpotensi liga Primer Inggris dihentikan seperti yang dilakulan Erediviese Belanda akhirnya tidak dilakukan. Restart liga primer dengan protokol covid19 dan laga tanpa penonton membuat asa juara tetap terjaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun