Perjalanan Dejan GluscevicÂ
Sosok yang menakutkan di kotak pinalti lawan era 1990-an di mana Liga Indonesia (LIGINA) waktu itu digelar PSSI. Dia adalah Dejan Gluscevic, striker kelahiran SFR Yugoslavia yang didatangkan klub Bandung Raya musim 1995 dari klub Proodeftiki FC. Dan di bawah arahan Henk Wullems, duetnya bersama Peri Sandria begitu kompak dan garang di depan gawang lawan dengan hasilnya 30 gol dicetak Dejan dalam 33 laga bersama Bandung Raya.Â
Kiprah Dejan Gluscevic bersama Bandung Raya tidaklah lama dan tenggelam walau sempat bermain bersama Pelita Jaya Jakarta dengan status pinjaman. Usia berkiprah di Indonesia, pemain yang kini menjadi pelatih tersebut berpindah tempat dari kompetisi di Singapura hingga ke Kanada sebelum akhirnya mengakhiri karir dan banting setir menjadi pelatih di North Yorks Astros hingga Singapura U-16 sejak tahun 2012.Â
Bersama Singapura U19 yang dilatihnya, dia pun menginjakkan kembali kakinya ke Indonesia tepatnya di Sidoarjo. Piala AFF U19 2013 menjadi turnamen kompetitif level Timnas yunior yang diikutinya di mana Singapura bergabung di grup A bersama Timor Leste, Filipina, Laos dan Kamboja. Namun apa daya perjuangan Jeffry Adam dkk harus terhenti di babak fase grup dan Dejan Gluscevic gagal memberikan prestasi di debutnya bersama Singapura U-19. Kemudia Dejan sempat menjadi bagian tim pelatih Timnas Montenegro sebelum akhirnya meracik Vanuatu di Piala Dunia U20 2017.Â
Obrolan singkat via fb dengan Dejan Gluscevic
Suatu hari saya menerima inbox di fb dari Dejan Gluscevic yang membaca artikel saya di Kompasiana tentang dirinya dan Vanuatu. Adapun link artikelnya sebagai berikut.
Kemudian kami terlibat diskusi singkat termasuk keinginan penulis melihat Timnas Indonesia U19 uji tanding dengan Vanuatu jelang tampil di Piala Dunia U20 2017. Namun ternyata jawaban coach Dejan cukup mengejutkan termasuk alasan mengapa kesempatan uji tanding tersebut tidak terwujud serta kemungkinan dirinya melatih di Indonesia.
Dalam sebuah wawancara dengan media online Indosport, Dejan pun mengungkapkan keinginannya untuk kembali melatih Timnas. Akankah sosok yang pernah dikaitkan dengan Timnas U-22 tersebut tertarik kembali ke Indonesia? Hanya PSSI dan Dejan Gluscevic yang mengetahuinya.  Â
"Saya menikmati karier kepelatihan saya, dan kini tengah berupaya agar bisa menangani sebuah tim nasional yang berkompetisi secara internasional. Saya bermain bagi Pelita Jaya di AFC Cup of Champions dan bersama Bandung Raya di AFC Cup of Winner's Cup," terangnya. Â Â
"Tak ada yang berubah (perkembangan sepakbolanya). Piramida perkembangan pesepakbola Indonesia dan seluruh kompetisi domestik seharusnya terstandardisasi sehingga pemain-pemain dan timnya bisa menunjukkan performa terbaiknya di level internasional - bukan sebaliknya. Saya selalu mengikuti kabar di negara tempat saya bekerja, tentang sepakbolanya, saya ikuti lewat aplikasi," pungkas Dejan tentang situasi sepakbola Indonesia.