Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indonesia? "You are My Brother!"

17 Agustus 2017   19:48 Diperbarui: 17 Agustus 2017   22:29 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang sudah kita perbuat untuk Indonesia, negara yang kita cintai ini? Sebuah pertanyaan yang relatif tergantung dari sudut mana kita memandang. Jika seorang atlet olahraga,prestasi adalah persembahan tertinggi untuk negeri tercinta ini, pun dengan para pelajar maupun mahasiswa yang mengikuti ajang internasional dengan membawa nama Indonesia yang diukur dengan prestasi yang bisa diukir.

Lalu bagaimana kita sebagai masyarakat Indonesia dari berbagai suku serta bahasa yang berbeda,tentu memiliki kontribusi masing-masing dalam perjalanan Republik yang hari ini (17/8) genap berusia 72 tahun.Menurut ayah penulis kontribusi untuk bangsa dan negara bisa melalui hal-hal yang kita kerjakan maupun dilakukan.Lingkup kecil untuk keluarga lalu masyarakat dan Indonesia.

Bagi penulis pribadi ketika ditanyakan apa yang sudah diperbuat untuk Indonesia?Memang tidak banyak dan sifatnya tidak terukut.Dikekinian bayar pajak adalah bentuk kewajiban kita kepada negara,saat menjadi pelajar dan mahasiswa tentu berusaha yang terbaik demi prestasi tertinggi sedang saat bekerja bagi penulis pengalaman 'BT' alias Bussiness Trip adalah momen berharga untuk lebih memperkenalkan kebanggaan kita akan Indonesia.

Memperkenalkan Indonesia dengan segala keanekaragaman budayanya tentu menjadi bekal dalam menjadikan Indonesia lebih dikenal.Itu yang coba dilakukan ditempat kerja setiap bertemu atau ditempatkan bersama ekspatriat Jepang,memperkenalkan Indonesia menjadi sesuatu hal menarik dan menantang hingga mereka mau mencoba dan berkunjung ke berbagai daerah wisata Indonesia (termasuk main futsal bareng).

Main futsal bareng menjadi kesempatan menunjukkan betapa masyarakat Indonesia ramah dan memiliki kebersamaan yang tinggi.Dan rekan kerja maupun lawan yang kita hadapi menjadi antusias saat melihat tim kami diperkuat ekspatriat dari Jepang dan mereka tak sungkan meminta foto baik personal maupun bersama-sama seusai laga.

"Orang Indonesia ramah dan 'welcome',wefi san," ungkap Kenta Abe,ekspatriat dipabrik tempat saya bekerja.

Sebuah kebanggan menjadi orang Indonesia

Flashback 15 tahun silam saat 'BT" ke Dubai dan bermalam di bandara karena proses yang berbelit (susah juga ngomong bahasa Inggris sama petugasnya) terpaksa bermalan dibandara ditemani seorang bussinesman dari Uzbekistan dan kita pun terlibat obrolan seru utamanya tentang Indonesia (gila nich orang banyak tanya banget tentang Indonesia), untung sudah pernah keliling Indonesia jadi bisa jelasin panjang lebar.

Lalu saat santai selesai shalat isya di kedai kebab dekat masjid didaerah Dar Al Sondos, saat makan kebab penulis dihampiri marbot masjid yang juga menjadi imam saat shalat tadi dan kita pun terlibat obrolan seru tentang islam dan hal lainnya. Tetapi ada yang menarik saat pertama kali dia bertanya kepenulis.

"Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh" katanya

"Walaaikum Salam warahmatullaahi wabarakatuh," jawabku

"Are you Filipino," katanya

"No, I am Indonesian," jawabku

"Oh, Indonesia .. You are my friend and my brother," jawabnya sambil memeluk penulis

Dan kami pun terlibat obrolan seru tentang INDONESIA, satu hal yang saya tangkap bahwa Ahmad sang marbot asal Nigeria itu begitu bangga dengan Indonesia apalagi saat bercerita tentang Islam di Indonesia dan Sukarno membuat saya kian bangga menjadi orang Indonesia.Kalau saja orang Nigeria bangga dengan Indonesia masa kita orang Indonesia tidak memiliki kebanggaan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
REFORMASI 1998

14 Mei 1998, menjadi hari bersejarah bukan saja untuk penulis saat masih berstatus mahasiswa di Politeknik UI tetapi juga masyarakat Indonesia dengan mundurnya Presiden Suharto dari jabatan presiden RI. Itulah puncak dari perjuangan seluruh elemen termasuk juga mahasiswa Indonesia dalam menyuarakan Reformasi pada 1998 dengan berbagai cerita duka yang menyertai.

Penulis dan rekan dari kampus bergabung dalam seluruh elemen mahasiswa Indonesia (waktu itu saya bergabung dalam rombongan besar jaket kuning). Saat mengalami penyerangan di kampus UI Salemba dan bermalam di gedung DPR/MPR seakan menjadi pengalaman yang tak bisa dihapur dari memori walau harus rela mengorbankan tugas akhir yang terpaksa mundur 6 bulan kemudian.

Keliling INDONESIA dan Ke Luar Negeri

Keliling Indonesia untuk mengenal masyarakat serta budaya sekitar adalah cara untuk melihat Indonesia secara utuh sedangkan ke luar negeri menjadi impian demi pekerjan maupun memperkenalkan Indonesia.Makanya ketika sudah deal dengan sebuah perusahaan elektronik di Karawang paska enam bulan wisuda, penulis terpaksa berpaling ke perusahaan kecil didaerah Kemang menjadi field engineer untuk ditempatkan di Surabaya.

Seluruh Kabupaten di Jawa Timur pun didatangi (pas momennya maintenance tahunan Bank Pemerintah yang menjadi konsumen tempat kantor bekerja), lalu ke Bali sebelum akhirnya berpindah ke Medan untuk memegang area kerja Aceh, SumUt, SumBar, Riau hingga Bengkulu. Enam bulan kemudian kembali ke Jakarta untuk sesekali ke Kalimantan dan Sulawesi.

Kesempatan ke luar negeri didapat saat penulis merapat ke perusahaan tempat band Sheila on 7 nyasar yakni PT. SONY Electronics dan disinilah mimpi untuk menginjakkan kaki diluar negeri dalam kaitannya untuk Bussiness Trip New Model hingga Claim Customer yakni ke Malaysia dan Dubai, UEA. (Sayang mimpi ke Houston, USA gagal dan digantikan rekan yang lain, sedih).

So, jadikan setiap hal yang kita kerjakan dan kita lalui menjadi kesempatan berkontribusi untuk negeri yang kita cintai,INDONESIA!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun