Benua Afrika telah menjadi tujuan klub-klub di Eropa dalam mencari pemain terbaik selain tentunya Amerika Selatan dengan Brazil dan Argentinanya. Dimulai saat Eusobia menghentak Eropa bersama Benfica kemudia ada sosok George Weah bersama AC Milan diera 1990-an yang berlanjut dengan Samuel Eto'o dan Essien. Di kekinian muncul nama-nama seperti Aubameyang, Naby Keita, Sadio Mane hingga Mohammed Salah.
Di era Juergen Klopp ,era pemain Afrika pun belum berakhir. Ada dua nama yang kini menghasi line up Liverpool sejak musik 2015/16 kemarin yakni Joel Matip (Kamerun) dan Sadio Mane (Senegal) yang sukses mencuri perhatian Liverpludian. Menyambut musim 2017/18 peran pemain asal benua Afrika bertambah dengan hadirnya Mohamed Salah, striker Mesir yang sebelumnya bermain bersama AS Roma. Penulis menyebut ketiga pemain tersebut dengan istilah 'Trio MMS' yang merupakan kepanjangan dari Mane, Matip dan  Salah.
Kehadiran Mo Salah kian membuat pola serangan Liverpool kian variatif dan menjadikan permainan 'The Reds' julukan Liverpool lebih spartan dan beringas. Heavy Metal Football ,itulah istilah yang diungkap Jurgen Klopp tentang filosofi permainannya. Heavy Metal Football yang dimaksud oleh Klopp adalah permainan sepak bola menyerang tanpa memberikan lawan kesempatan untuk sekadar bernafas atau merasa aman. Setidaknya ada 4 (empat) poin yang menjadi inti dari heavy metal football, yaitu high pressing, gegen pressing, umschaltspiel, dan direct pass.Â
Trio MMS hampir mirip namanya dengan trio MNS --nya Barcelona (Messi,Neymar dan Suarez) yang kini sudah 'cerai' karena Neymar sudah memilih klub barunya, Paris SG di bursa transfer musim panas ini. Hadirnya Salah kian menguatkan aroma 'African Connection' di Liverpool (apalagi jika Naby Keita jadi dibeli Liverpool). Performa Matip dan Mane pun cukup memuaskan musim 2016/17 di mana Matip menjadi batu karang pertahanan Liverpool bersama Lovren sedangkan Mane memberi warna tersendiri dalam serangan Liverpool.
Joel Matip, bek Kamerun kelahiran Bochum, Jerman. Bergabung dengan Liverpool dengan status 'free transfer' pada 1 Juli 2016 dan melakoni debut pada 23 Agustus 2016.Total 32 laga sudah dilalui bek yang terkenal tangguh berduel diudara tersebut serta telah mencetak satu gol untuk Liverpool. Â
Sadio Mane, pemain termahal Afrika yang pernah didatangkan Liverpool dengan mahar 30 juta pound kepada Southampton. Harga yang setimpal dengan kontribusi winger yang terkenal dengan permainannya yang cepat dan energik. Walau sempat dibekap cidera dan tampil di Piala Afrika 2017, Mane mampu memberikan kontribusi maksimal dalam permainan ala Klopp. 29 laga dan 23 gol menjadi catatan pemain 25 tahun tersebut sejak melakoni laga perdana bersama 'The Reds' 14 Agustus 2016.
Mo Salah, Cinta lama bersemi kembali.Itulah ungkapan yang tepat untuk hadirnya pemain asal Mesir tersebut, Liverpool memang sempat meminati pemain yang memiliki kecepatan tersebut sebelum akhirnya Chelsea sukses membelinya dari FC Basel. Penampilannya pun cukup impresif selama pra musim Liverpool dengan mencetak di beberapa laga termasuk saat 'The Reds',julukan Liverpool mengalahkan Muenchen. Klopp pun mengonfirmasikan akan menjadikan Salah sebagai pemain reguler Liverpool musim 2017/18.
Sedangkan Joel Matip kembali bertugas menjadi palang pintu tangguh bersama Dejan Lovren dijantung pertahanan Liverpool musim ini.Jika sukses mematikan pergerakan striker lawan Liverpool musim tentu menjadi bekal bagus Klopp untuk membawa timnya ke posisi yang lebih baik dibanding musim sebelumnya.Dan Trio MMS Â akan menjadi salah satu warna tersendiri bagi Liverpool musim ini dengan koneksi Afrika-nya.