[caption caption="Timnas U22"][/caption]
(Aksi pemain Timnas U-22/ sumber foto:PSSI)
Persiapan maksimal adalah kunci pertama menuju sebuah keberhasilan,jika persiapan sudah maksimal dilakukan maka tingga usaha keras dilapangan serta tentunya tidak boleh melupakan faktor non teknis yang kerap menyertai sebuah tim dalam laga sepakbola.Kekalahan Luis Milla bersama Timnas U-22 dalam debut perdananya kontra Myanmar memang tidak mengenakkan tetapi hal tersebut bisa menjadi sarana untuk melihat kekurangan yang ada dalam tim.
Sebulan memegang Timnas dan melakukan seleksi dalam tiga periode,sedikit banyak eks pelatih yang sukses membawa Spanyol juara Piala Eropa U-21 sudah memiliki gambaran apa dan bagaimana pola permainan yang dinginkan dengan sumber daya pemain yang ada.Rencana selanjutnya pun disusun Milla dengan PSSI,salah satunya adalah bulan April mendatang Timnas U-22 akan training camp di Spanyol sebelum terjun ke ISG (Islamic Solidarity Games) 2017 serta Pra Piala Asia U-22 di Bangkok.
"Kami berencana untuk menggelar pemusatan latihan selama sebulan di Spanyol. Sejauh ini, kami berusaha untuk bisa beruji coba melawan tim muda Atletico Madrid dan Villareal," kata Milla sebagaimana dilansir kompas.com
Dan ada baiknya selain melihat apa yang harus diperbaiki di Timnas U-22 (faktor internal),PSSI ataupun Luis Milla dan staff mulai melakukan aksi mata-mata alias spionase (kayak James Bond aja nih) terhadap calon lawan Timnas U-22 baik di Sea Games 2017 maupun Pra Piala Asia U-22.Hal ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan calon lawan sehingga akan diketahui cara dan strategi yang tepat untuk dikembangkan tim pelatih.
Berikut beberapa catatan penulis soal Timnas U-22 diantara pesaingnya dikawasan ASEAN berdasarkan data hingga akhir Maret 2016 ini:
TIMNAS INDONESIA U-22, Luis Milla mulai membangun Timnas U-22 dengan menyertakan darah-darah muda nan segar yang sebagian merupakan alumni Timnas U-19 Piala AFF U-19 tahun lalu yang dilatih Eduard Tjong seperti Bagas Adi hingga Sadil Ramdhani.
Evan Dimas Darmono,menjadi pemain paling berpengalaman diskuat asuhan Luis Milla dengan mengantongi caps sebanyak 10 laga dengan mencetak 1 gol.Laga Piala AFF Suzuki 2014 kontra Laos menjadi salah ajang pemain yang bersinar serta menjadi kapten Timnas U-19 tersebut dan kini sosoknya dipercaya oleh Milla di Timnas U-22.
Asnawi Mangku Alam (4 Oktober 1999),menjadi pemain termuda dalam skuat Timnas U-22 sedangkan Nazar Nurzaidin,bek Barito Putera menjadi pemain paling senior dengan usia 22 tahun dan hanya berselih hari dengan Ravi Murdianto dan Hansamu Yama.
[caption caption="Instagram"]
(Aksi pemain Thailand di Dubai Cup 2017/ sumber foto: IG Oscar Kahl)
Thailand, pelatih Woorawot Srimaka mengandalkan pemain muda yang bermain dikompetisi Thai 1 maupun jebolan dari Timnas U-19 yang tahun lalu sukses menjadi jawara Piala AFF U-19. Striker BEC Tero Sasana,Chenrop Samphaodi diandalkan pelatih yang sukses menggelontorkan lima gol ke gawang Indonesia di Piala AFF tersebut sebagai kapten Tim termasuk saat melakoni Dubai Cup U-23 2017.
Chenrop sendiri baru melakoni satu caps bersama Timnas senior asuhan Kiatisak Senamuang yakni ditahun 2016.Pemain termuda diskuat Thailand U-22 menjadi milik Ratthanakorn Maikami (1 Januari 1998) yang bermain di Buriram United sedangkan kiper Anusith Termmee menjadi pemain tertua ditimnya dengan usia 22 tahun.
 [caption caption="Vietnam"]
(Aksi pemain Vietnam U-20/ sumber foto: vff.org)
Vietnam, pelatih Nguyen Hu Tang yang menjadi pelatih senior Timnas Vietnam dipercaya sebagai juru latih Vietnam U-22 untuk Sea Games 2017.Skuat Piala Asia U-22 2016 Bahrain serta lulusan terbaik dari Vietnam U-19 serta bintang muda yang bermain dikompetisi luar negeri menjadi andalan Hu Tang dalam memperkuat timnya dan terbukti bulan lalu,anak asuhnya sukses membekap Malaysia 3-0 dalam sebuah laga ujicoba.
Trio pemain yang bermain di Jepang dan Korea Selatan yakni Nguyen Cong Phuong (Mito Hollyhock), Nguyen Tuan Anh (Yokohama FC) dan Luong Xuan Truong (Incheon United) dengan usianya masih 21-22 tahun berpotensi menjadi andalan Huu Tang untuk menghadapi Sea Games 2017 sembari tentu menanti jebolan terbaik Timnas U-20 mereka yang bulan Mei akan tampil di Piala Dunia U20 2017 di Korea Selatan.
[caption caption="Malaysia U22"]
(Skuat Malaysia ke Dubai Cup 2017/ sumber foto:FAM)
Malaysia, sebagai tuan rumah Sea Games 2017 wajar bila publik menuntut Frank Bernhartd pelatih asal Jerman untuk membawa negaranya meraih medali emas sebagaimana yang dilakukan di Sea Games 2011.Pemain terbaik macam striker Jafri Firdaus Chew hingga sang kapten, Adib Zainuddin sudah dipilihnya dan ajang Dubai Cup U-23 2017 menjadi salah satu bentuk pemanasan anak asuhnya yang sebelumnya dibekap 0-3 oleh Vietnam dalam sebuah laga ujicoba.
 [caption caption="Singapura"]
(Aksi Garena Young Lions di Liga Singapura 2017 /sumber foto: younglions.com.sg)
Singapura, Richard Tardy membawa Shahrin Saberin dkk melakoni turnamen Dubai Cup U-23 2017 sebagai persiapan mereka menuju Sea Games 2017 Malaysia.Pemain dari Garena Young Lions mendominasi skuat Singapura U-22 karena memang Garena Young Lions sendiri merupakan wadah pemain terbaik Singapura U-22 dan diikut sertakan dalam S League 2017 walau sejauh mereka berada diposisi juru kunci setelah selalu kalah dalam tiga laga.
Beberapa catatan diatas memang baru sampai akhir Maret ini beberapa perubahan dan perkembangan tim jelang Sea Games 2017 akan terjadi.Peak performance pastinya diharapkan muncul oleh Luis Milla bersama Timnas U-22 dengan menjadikan ISG 2017 serta Kualifikasi Piala Asia U-22 di Bangkok sebagai sasaran antara menguatkan pola permainan dan kerjasama anak asuhnya.
#AyoTimnasU22
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H