Akhir pekan ini laga menarik tersaji diajang Piala Presiden 2017 yang sudah memasuki fase puncak dengan tampilnya Arema Indonesia dan Borneo FC dipartai final yang digelar distadion Pakansari, Cibinong (12/3) besok.Sehari sebelumnya atau sabtu malam (11/3), Persib Bandung dan Semen Padang akan saling mengalahkan demi posisi ketiga turnamen.Laga yang sayang untuk dilewatkan terutama pendukung kedua klub.
Partai puncak Piala Presiden 2017 diprediksi mampu menarik perhatian suporter Indonesia tetapi juga Presiden Joko Widodo yang direncanakan akan hadir serta tentunya pelatih Timnas, Luis Milla yang sedang membentuk Timnas Indonesia U-22.Pertemuan Presiden Jokowi dengan Luis Milla bisa saja terjadi distadion Pakansari dan itu akan menjadi momen penting bagi pelatih asal Spanyol tersebut dalam tugasnya bersama Timnas Indonesia.
Sambil menunggu partai puncak Piala Presiden 2017,ada baiknya kita sedikit mengalihkan pandangan tentang hal-hal menarik nan panas yang sedang terjadi diluar sana.Sepakbola memang kerap menghadirkan momen-momen panas yang sayang untuk dilewatkan termasuk apa yang terjadi dengan situasi memanas yang menimpa hubungan diplomatik Malaysia dan Korea Utara.Tetap walau urusan politik tetap akan menyerempet juga ke soal sepakbola.
Klarifikasi Iwan Budianto
Laga semifinal leg kedua antara Arema FC kontra Semen Padang distadion Kanjuruhan, Malang menyisakan cerita tersendiri.Kemangan 5-2 Arema FC memunculkan pertanyaan soal kepemimpinan wasit, Nusur Fadilah seusai laga semifinal digelar.Salah satu tokoh Minang, Andre Rosiade sebagaimana dilansir sindonews.com pun mempertanyakan hal tersebut.Akhirnya Iwan Budianto yang juga OC (Organized Committee) Piala Presiden 2017 pun memberikan klarifikasi terhadap apa yang dipertanyakan tersebut.
“Wasit pertandingan itu (Arema FC vs Semen Padang FC) wasit yang profesional.Dia memiliki lisensi dan sebelum Piala Presiden digelar,para wasit telah mendapat briefing untuk memimpin pertandingan secara adil dan profesional,”ungkap Iwan Buadianto kepada sindonews (10/3) sembari menambahkan para wasit telah dibriefing langsung oleh ketum PSSI, Letjen Edy rahmayadi.
AFC Tunda Laga Malaysia vs Korea Utara
Malaysia dan Korea Utara kebetulan akan melakoni laga perdana babak ketiga kualifikasi Piala Asia 2019 grup B yang digelar distadion Kim Il Sung, Pyongyang, Korea Utara (28/3) mendatang.Malaysia berada digrup B bersama Korea Utara, Hongkong dan Lebanon dikualifikasi Piala Asia 2019 (sedangkan Timnas Indonesia tidak berpartisipasi karena sanksi yang dijatuhkan FIFA pada 2015 lalu).Alasan keamanan menjadi pertimbangan pemerintah Malaysia untuk tidak mengirim anak asuh Ong Kim Swee tersebut melakoni laga perdana grup B.
Menpora Malaysia, Khaiy Jamaluddin telah meminta FAM (PSSI-nya Malaysia) untuk melarang Timnas Malaysia bermain di Pyongyang menyusul pengusiran duta besar Korea Utara untuk Malaysia.AFC sendiri selaku Konfederasi Sepakbola Asia telah memutuskan menunda laga tersebut dan akan mengumumkan jadwal baru secepatnya termasuk juga opsi kemungkinan memainkan laga ditempat netral (jadi ingat saat tensi Iran dan Arab Saudi yang meninggi dan berefek kepada Liga Champions Asia).
Fans PSG Marah dan Serang Pemain
Kekalahan 1-6 PSG (Paris St Germain) dari Barcelona dibabak 16 besar Liga Champions Eropa masih berbekas dan sulit dilupakan.Kekalahan yang bukan saja mengubur impian PSG lolos ke delapan besar usai menang 4-0 dileg pertama tetapi juga menjadi mimpi buruk bukan saja untuk pemain, pelatih hingga suporter/fans setia PSG.Hingga aksi tak simpatik pun dilakukan oleh oknum fans PSG dengan menyerang pemain PSG saat tiba dibandara Le Bourget, Paris.
“Sekelompok penggemar secara losan menghina pemain sebelum merusak mobil.Beberapa kendaraan diketahui mengalami kerusakan.Melihat situasi kurang kondusif ini,semua kendaraan mendapatkan pengawalan untuk memastikan perjalanan pemain, keluarga dan anggota staf klub aman,”rilis pernyataan pihak klub sebagaimana dilansir ESPN.
Saat akan meninggalkan bandara, tiba-tiba sekelompok penggemar melontarkan kata-kata bernada penghinaan kepada para pemain sebelum berusaha melakukan perusakan kepada mobil pemain. Bahkan Thiago Motta, gelandang bertahan PSG terpaksa menabrakkan mobilnya kearah penggemar PSG yang mencoba menghadang mobilnya.Situasi yang langsung diklarifikasi oleh agennya, Alessandro Canovi dengan menyebut kliennya tidak berniat menabrakkan mobilnya.
Ancaman Sanksi Menanti Aytekin
Deniz Aytekin,wasit yang memimpin laga semifinal leg kedua 16 besar antara Barcelona kontra PSG menjadi sorotan dan perbincangan.Keputusannya yang menguntungkan tuan rumah Barcelona termasuk saat memberikan hukuman tendangan pinalti usai Marquinhos, bek PSG dianggap menjatuhkan Luis Suarez membuat banyak tuntutan diajukan kepada UEFA untuk segera bertindak atas kepemimpinan Aytekin.
Pierluigi Colina yang juga kepala Komite Wasit UEFA diprediksi telah mempersiapkan sanksi kepada Aytekin berupa larangan memimpin sisa laga baik di Liga Champions maupun Liga Europa,hadduuuhhh!
Met Weekend Rekan Kompasioner! kembali lembur disabtu ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H