Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tiki Taka atau 4-2-3-1, Luis Milla?

22 Februari 2017   17:45 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:28 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Formasi Spanyol U-21 saat juara Piala Eropa U-21 2011 / sumber foto : squawka.com)

Sebagaimana yang dijelaskan oleh bek Alberto Botia, bek tengah yang anggota Timnas U-21 dalam laman UEFA.com menjelaskan kunci sukses Spanyol menjadi jawara Piala Eropa U-21 sebagai refleksi kualitas yang mereka miliki.Dengan kemampuan kontrol bola dan ‘ball possesion’ nya, Spanyol mampu menjadim tim dengan pertahanan terbaik hanya kebobolan dua gol serta produktif dengan11 gol dimana striker Adrian menjadi top skor dan Juan Mata menjadi pemain terbaik.

Menurut Borja, Lini belakang Spanyol asuhan Luis Milla sangat cepat, solid dan bermain dengan kepercayaan diri yang tinggi. Lini tengah menjadikan Spanyol tim dengan kemampuan passing terbaik dalam membangun serangan dimana ada trio Thiago Alcantara, Juan Mata serta kapten Javi Martinez yang menjadi mesin penggeraknya.Sedang lini depan dengan Adrian menjadi penentu dengan kualitas yang dimilikinya.

Bagaimana dengan Timnas Indonesia ala Milla ?

Dengan formasi 4-2-3-1 ala Milla memang menghadirkan keseimbangan baik dalam bertahan maupun menyerang sebagaimana yang diperlihatkannya bersama Spanyol U-21 dengan pemain berkualitasnya.Pola 4-2-3-1 pun sejatinya sudah menjadi pola yang dikembangkan Aji Santoso bersama Timnas U-22 saat Pra Piala Asia U-22 edisi 2012 dan 2014, Luis Milla berpotensi menyempurnakan kekurangan yang diperlihatkan Timnas Indonesia kala itu di tim yang sekarang.

Dengan gaya latihan yang dikembangkan Luis Milla dipastika pemain yang mengikuti TC harus memiliki kemampuan fisik serta kecepatan dalam mengambil keputusan.Sesuatu yang semoga menjadi nila baru Timnas yang cenderung tidak bisa mendelay bola dan lebih senang langsung umpan kedepan.

"Permainan dituntut cepat.Jadi pemain harus membuat keputusan sebelum menerima bola dari pemain lain.Ini berarti pemain harus terbiasa berpikir cepat,bermain bola dari kaki ke kaki,"ungkap eks kapten Timnas U19, Evan Dimas. 

#PerjuanganDimulai  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun