Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Diancam Sanksi FIFA, Argentina Susah Payah Raih Tiket Piala Dunia

13 Februari 2017   17:04 Diperbarui: 13 Februari 2017   17:26 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(aksi top skor PPD U-20 asal Argentina, Lautaro Martinez/ sumber foto : fifa.com)

‘Sepakbola Cantik, Politik Kotor’

Apa jadinya Piala Dunia tanpa Argentina?

Juga tanpa kehadiran Brazil, wah menjadi pukulan berat tentunya bagi FIFA serta penyelenggara.Piala Dunia U-20 2017 yang digelar di Korea Selatan akhirnya harus menerima kenyataan tanpa kehadiran Brazil, salah satu tim sukses digelaran Piala Dunia yang melahirkan sosok Lionel Messi hingga Sergio Aguero tersebut.Argentina akhirnya sukses mengisi satu slot tersisa dari zona CONMEBOL untuk Piala Dunia 2017 mendatang usai menyingkirkan Brazil dipapan klasemen akhir.

Timnas Argentina yang berangkat ke Ekuador dengan kondisi persepakbolaan yang dilanda konflik sejak 2016 silam nyaris gagal lolos ke Korea Selatan.Anak asuh Claudio Ubeda kesulitan untuk bisa menjadi jawara dikualifikasi zona Amerika Selatan yang digelar di Ekuador tersebut.Lolos dari fase grup A sebagai peringkat ketiga, Lautaro Martinez dkk akhirnya mampu meraih tiket terakhir zona CONMEBOL yang dijuarai Uruguay dengan menyingkirkan Brazil yang menempati posisi kelima babak final.

Kemenangan 2-0 atas Venezeula dilaga akhir lewat dua gol La Martinez sudah cukup membawa ‘Tim Tango Muda’ unggul poin atas saingat beratnya, Brazil yang dilaga pamungkas hanya bermain imbang 0-0 dengan Kolombia.Argentina unggul 1 poin atas Brazil setelah sebelumnya menelan dua kekalahan dengan skor sama 0-3 dari Uruguay dan tuan rumah Ekuador.Argentina pun melengkapi kuartet Amerika Selatan setelah Uruguay, Ekuador dan Venezuela memastikan lolos ke Korea Selatan.

Badai Konflik yang tak kunjung mereda

(Presiden Maccri memberi tekanan kepada AFA / sumber foto :worldsoccer)
(Presiden Maccri memberi tekanan kepada AFA / sumber foto :worldsoccer)

Sebagaimana dialine pembuka diatas,’Sepakbola cantikPolitik kotor’ memang menjadi warna tersendiri dari sepakbola Argentina.Dengan raihan dua gelar Piala Dunia (1978 dan 1986) serta menjadi penguasa Copa America bersama Uruguay menjadikan Argentina sebagai salah satu kiblat sepakbola dunia.Namun dalam beberapa dekade terakhir sejak era Presiden AFA (‘PSSI’-nya Argentina) Julio Grondona (alm), sepakbola Argentina menuju situasi yang tidak menguntungkan.

Konflik yang dimulai dengan soal kompetisi liga super Argentina berujung pada ancaman sanksi FIFA yang memberika tenggat hingga Juli 2017.Komite normalisasi yang dibentuk FIFA untuk menormalkan kembali situasi AFA dengan menggelar pemilihan Presiden AFA pun masih belum mampu memberikan solusi terbaik sehingga wajar bila Presiden Argentina, Mauricio Macri hingga legenda sepakbola Argentina, Diego Maradona ikut angkat bicara dan memberikan tekanan.

"Saya telah mengatakan ini sebelumnya dan saya akan mengatakannya lagi: Sepak bola Argentina dalam krisis terburuk, mungkin lebih buruk daripada yang pernah terjadi di negarakita,”tegas Macri sembari memberi peringatan keras kepada stakeholder sepakbola Argentina dan menegaskan pemerintah telah menghentikan kerjasama dalam proyek FPT dengan AFA.

“Infantino mengatakan kepada saya,’dari laporan yang didapatnya apabila AFA tidak segera menyelesaikan permasalahannya maka Argentina tidak akan bermain dilevel internasional karena sanksi FIFA,” tegas Maradona sebagaimana dilansir www.ambito.com 

“Jangan buat kesalahan,baca kembali undang-undang dan statuta FIFA,” pinta Maradona kepada stakeholder sepakbola Argentina.

(Kompetisi Liga Argentina/ sumber foto :The economist)
(Kompetisi Liga Argentina/ sumber foto :The economist)
Sebagaimana diulaswww.economist.com ,apa yang terjadi di Argentina sebuah negara dengan 36 stadion berkapasitas diatas 10 ribu tempat duduk serta fans yang begitu ‘menggilai sepakbola’ namun sayang pengelolaan sejak era Julio Grandona yang oleh Gustavo Abreu dari Universitas Austral disebut ‘memerintah sepakbola seperti seorang kaisar’ menimbulkan hutang hampir US$ 22 juta yang ditangguhkan pemerintah karena menginginkan sepakbola Argentina yang bersih, transparan dan akuntable.

Konflik sepakbola di Argentina memang harus diselesaikan dengan arif oleh pemegang kepentingan sepakbola disana,bantuan pemerintah yang presidennya nota bene juga bekas orang bola (pemilik klub Boca Juniors) bisa menjadi awal baik untuk menyelesaikan konflik.Jika tidak ada perbaikan hingga waktu yang diminta bisa menjadi sinyal buruk bagi Lionel Messi dkk untuk lolos ke Piala Dunia 2018 Rusia, sedang bagi Timnas Argentina U-20 masih bisa tampil di Korea Selatan karena waktu penyelenggaraan diluar tenggat FIFA.

Kehadiran Argentina tentunya melengkapi 16 negara yang sudah memesan tiket ke Korea Selatan yakniSelandia Baru, Vanuatu, Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Portugal, Korea Selatan (tuan rumah), Iran, Jepang, Arab Saudi, Vietnam, Uruguay, Ekuador, Venezuela serta Argentina.Kini tinggal menanti delapan negara dari CONCACAF dan Afrika sedang juara bertahan Piala Dunia U20 2015, Serbia gagal lolos dari zona Eropa.        

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun