Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola

Air Mata Irfan Bachdim

16 November 2016   12:26 Diperbarui: 16 November 2016   13:03 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Irfan"][/caption]

(Momen kesedihan Irfan saat Timnas gagal / sumber foto : irfan-bachdim10.blogspot.com)

‘Irfan out dari Piala AFF 2016 karena cederanya itu. Kondisi ini jelas tidak menguntungkan buat Timnas. Dia akan absen dua bulan. Informasi yang saya terima seperti itu’

Gareng sejenak termenung saat membaca komentar Alfred Riedl yang dibacanya disebuah harian olahraga,perasaannya jadi galau tapi bukan karena cinta ditolak tapi membaca pemain kesayangannya gagal membela negaranya di Piala AFF Suzuki 2016.

“Berat .. berat .. berat ,kalau begini,” ungkap Gareng sembari menyenderkan tubuh kurusnya dibangku panjang depan rumahnya.

“Hoi, lapo kowe Reng?” tanya Petruk yang datang sembari meletakkan bungkusan plastik dimeja dekar Gareng.

“Sedih aku Truk, karena Irfan Bachdim gagal membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2016,” ungkap Gareng sambil melihat ada bungkusan dimeja

“Apa ini ?” tanya Gareng sembari mengambil bungkusan tersebut sedang Petruk yang ingin menanyakan lagi soal Irfan keburu ditanyakan masalah bungkusan.

“Itu kaos Timnas Indonesia yang bakal kita pakai selama di Manila, Reng.” Jawab Petruk

“Sayang Irfan tidak main, kaos yang kukenakan ini jadi berkurang nilainya karena mas bro cidera,” jawab Gareng sambil memandangi kaos bertuliskan Irfan yang akan digunakan selama mendukung Timnas.

“Wis tenang are, Reng. Timnas kan tidak hanya Irfan Bachdim. Ada Andik, Boaz , Evan Dimas hingga Pahabol yang dipanggil Opa Riedl untuk menggantikan posisi Irfan Bachdim,” jawab Petruk.

“Tetap ada yang kurang  karena menurut inyonge, Irfan itu mainnya ngotot , penuh semangat dan itu menjadi sesuatu pembeda di Timnas. Jadi kayak ada yang kurang kalau Irfan ndak main,” jelas Gareng yang masih belum bisa lepas dari kegalauannya.

Perjuangan Irfan Bachdim untuk bisa menembus persaingan ke Timnas Indonesia patut diacungi jempol sebagaimana yang penulis baca dibeberapa surat kabar. Saat training camp perdana dan lanjut kedua, winger kelahiran Armsterdam, Belanda tersebut memilih bertahan di Jakarta daripada harus kembali ke klubnya, Consadole Sapporo.Apalagi Irfan sendiri sulit menembus persaingan ketat lini tengah klub yang bermarkas di Sapporo Dome tersebut dimana ada dua nama senior, Shinji Ono dan Juichi Inamoto.

Performance Irfan musim ini memang kurang bagus karena hanya mencatatkan satu laga bersama klubnya di J2 league dan itupun sebagai pemain pengganti dimenit ke-80.Catatannya pun kalah dari gelandang serang Vietnam, Nguyen Chong Phuong yang mengoleksi lima caps bersama klubnya, Myto. Kontribusi Irfan memang kurang disaat klub justru sukses menjadi pemuncak hingga pekan ke-41 dan berpeluang besar lolos ke J League musim depan.

Walau begitu Irfan tetap mampu menampilkan penampilan solid selama tampil dilaga ujicoba Timnas dari mulai kontra Vietnam, Malaysia hingga Myanmar.Sistem latihan diklubnya serta ketatnya kompetisi di Jepang mampu mengkatrol performa winger kelahiran 1988 tersebut sehingga fisik dan teknik yang dimilikinya tetap terjaga.

Gagal membela Timnas di Piala AFF Suzuki 2016 karena cidera tentu menjadi pukulan teramat berat bagi seorang Irfan Bachdim.Air mata yang menetes tidak bisa sepenuhnya menutupi kekecewaannya untuk bisa membela Indonesia setelah di 2010, Irfan hanya mampu membawa Indonesia menjadi runner up Piala AFF Suzuki setelah dikalahkan Malaysia.

#GanbatteIrfan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun