“Tetap ada yang kurang karena menurut inyonge, Irfan itu mainnya ngotot , penuh semangat dan itu menjadi sesuatu pembeda di Timnas. Jadi kayak ada yang kurang kalau Irfan ndak main,” jelas Gareng yang masih belum bisa lepas dari kegalauannya.
…
Perjuangan Irfan Bachdim untuk bisa menembus persaingan ke Timnas Indonesia patut diacungi jempol sebagaimana yang penulis baca dibeberapa surat kabar. Saat training camp perdana dan lanjut kedua, winger kelahiran Armsterdam, Belanda tersebut memilih bertahan di Jakarta daripada harus kembali ke klubnya, Consadole Sapporo.Apalagi Irfan sendiri sulit menembus persaingan ketat lini tengah klub yang bermarkas di Sapporo Dome tersebut dimana ada dua nama senior, Shinji Ono dan Juichi Inamoto.
Performance Irfan musim ini memang kurang bagus karena hanya mencatatkan satu laga bersama klubnya di J2 league dan itupun sebagai pemain pengganti dimenit ke-80.Catatannya pun kalah dari gelandang serang Vietnam, Nguyen Chong Phuong yang mengoleksi lima caps bersama klubnya, Myto. Kontribusi Irfan memang kurang disaat klub justru sukses menjadi pemuncak hingga pekan ke-41 dan berpeluang besar lolos ke J League musim depan.
Walau begitu Irfan tetap mampu menampilkan penampilan solid selama tampil dilaga ujicoba Timnas dari mulai kontra Vietnam, Malaysia hingga Myanmar.Sistem latihan diklubnya serta ketatnya kompetisi di Jepang mampu mengkatrol performa winger kelahiran 1988 tersebut sehingga fisik dan teknik yang dimilikinya tetap terjaga.
Gagal membela Timnas di Piala AFF Suzuki 2016 karena cidera tentu menjadi pukulan teramat berat bagi seorang Irfan Bachdim.Air mata yang menetes tidak bisa sepenuhnya menutupi kekecewaannya untuk bisa membela Indonesia setelah di 2010, Irfan hanya mampu membawa Indonesia menjadi runner up Piala AFF Suzuki setelah dikalahkan Malaysia.
#GanbatteIrfan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H